Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Kupu-Kupu Kertas

5 Juni 2021   12:30 Diperbarui: 5 Juni 2021   12:37 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: eventkampis

Aku terpuruk dalam dunia sepi tak bertepi

Mimpiku tersangkut di antara bintang

Ingin kuraih namun aku tak bisa apa-apa

Karena sayapku kaku

Bunda, akankah masa depan kan kuraih

Aku termenung membaca puisi adikku ini. Tak terasa bulir-bulir bening jatuh di kedua pipiku. Ya Allah, aku yakin Kau akan memberikan masa depan gemilang untuknya. Izinkan adikku menjadi kupu-kupu yang terbang melanglangbuana menggapai asanya.

Biarkan aku membantunya untuk mencapai harapan karena aku yakin Kau berikan pula kelebihan.

Aku memandang adikku yang terlelap. Di kedua telinganya terpasang alat bantu mendengar.

"Sabarlah adikku sayang. Kau tak akan menjadi kupu-kupu kertas yang diam tak bergeming. Namun kau akan menjadi kupu-kupu cantik yang akan bermanfaat untuk orang lain. Mas akan membantumu ...."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun