Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru Ideal, Mengapa Tidak?

2 Mei 2021   07:04 Diperbarui: 2 Mei 2021   07:19 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru Ideal. Ilustrasi Ki Hajar Dewantara:sejarahlengkap.com

Artikel ini berisi berbagi tips untuk menjadi guru ideal khususnya bagi Bapak/Ibu guru berdasarkan pengalaman. Simak ya!

Hari ini tanggal 2 Mei yang selalu diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional. Hari Pendidikan Nasional selalu diperingati oleh seluruh bangsa Indonesia dengan berbagai aktivitas kegiatan. Biasanya peringatan Hari Pendidikan Nasional ini diisi dengan kegiatan upacara dan berbagai lomba yang diikuti oleh guru.

Tahun ini semarak  peringatan hari Pendidikan Nasional ini tidak terlalu semarak seperti tahun-tahun sebelumnya. Sejak Pandemi Covid 19 peringatan Hari Pendidikan Nasional dilaksanakan secara virtual. Padahal menurut saya esensi dari Hari Pendidikan Nasional terletak pada upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan sistem pendidikan nasional yang mampu mengembangkan kompetensi siswa maupun guru.

Sebagai ujung tombak pendidikan, guru harus mendapat perhatian yang utama. Guru harus memiliki kompetensi yang mumpuni dalam mendidik maupun menyampaikan  ilmu pengetahuan kepada para peserta didik. Guru memiliki tanggung jawab yang besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan  dan pembinaan karakter positif peserta didik. Guru harus menjadi sosok yang ideal agar mampu menjalankan tugas dengan baik.

Bisakah Menjadi Guru Ideal? Apa sih guru ideal itu? Bagaimana cara agar bisa menjadi guru ideal?

Guru Ideal adalah guru yang inspiratif, kreatif dan inovatif, dedikatif, empatik, berakhlak mulia dan berbudi luhur. Paket lengkap itu harus dimiliki seorang guru agar mampu mengembangkan dan mendidik kompetensi siswa.

Guru Inspiratif

Tidaklah mudah menjadi guru yang selalu menginsipirasi para siswanya. Guru harus mampu menstimulasi mental para siswa dengan sikap-sikap yang dapat mendorong siswa melakukan hal-hal positif. Ada beberapa perilaku yang dilakukan agar dapat menginspirasi siswa, antara lain:

  1. memiliki layanan penuh pada seluruh siswa tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, kecerdasan dan strata sosial. Nah, biasanya guru memberikan layanan khusus kepada anak yang pintar atau malah sebaliknya. Anak-anak yang menghadapi masalah akan sering mendapat bimbingan. Hal itu hendaknya tidak terjadi.
  2. memiliki keterbukaan dan menerima masukan. Guru bukanlah malaikat yang tidak mempunyai kekurangan. Untuk menutupi kekurngan itu, guru harus bersedia menerima masukan dari siapa pun termasuk dari siswa,
  3. memiliki kemampuan untuk memotivasi siswa. Siswa kerap naik turun semangat belajarnya sehingga menuntut guru untuk menaikan kembali motivasi belajar siswa. Cara-cara memberikan motivasi dapat dipelajari oleh guru,
  4. bersedia untuk membagi ilmu pengetahuan dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Proses pembelajaran yang menyenangkan dapat memotivasi siswa dalam menyerap pengetahuan yang diberikan guru,
  5. Bersedia menjadi sosok orang tua yang dapat dipercaya siswa. Guru adalah pengganti orang tua siswa di sekolah. Setiap masalah yang ditemukan siswa bisa dikonsultasikan kepada guru,
  6. Memberikan teladan yang baik bagi siswa. Keteladanan adalah kunci utama dalam mendidik. Dengan keteladanan guru, siswa memiliki model yang dapat ditirunya.

Kreatif dan Inovatif

Kreatif adalah kemampuan menciptakan, membuat dan mengkreasi sesuatu. Inovatif adalah kemampuan menciptakan hal-hal baru. Jika dihubungkan dengan profesionalitas, guru hendaknya:

  1. Memiliki semangat untuk belajar dan menggali ilmu baru,
  2. Bersedia mengubah paradigma pembelajaran klasikal,
  3. Menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, menarik dan mudah dipahami.
  4. Membuat media-media pembelajaran yang menarik khususnya media pembelajaran digital,
  5. Berlatih melakukan hal-hal baru/ bereksperimen baik secara individu maupun dengan guru lain.

Dedikasi

Diambil dari wikipedia, Dedikasi adalah sebuah pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan yang mulia. Dedikasi ini bisa juga berarti pengabdian untuk melaksanakan cita-cita yang luhur dan diperlukan adanya sebuah keyakinan yang teguh. Dedikasi bisa disebut juga dengan komitmen.

Guru harus memiliki dedikasi yang tinggi terhadap tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Jika dipersempit lagi tujuan pembelajaran di sekolah adalah menjadikan siswa yang berilmu pengetahuan tinggi dan memiliki akhlak yang baik. Dedikasi ini harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas.

Empatik

Empatik adalah sikap yang positif terhadap orang lain, dan ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain serta berusaha membantu masalah orang tersebut. Sikap empatik ini dibutuhkan guru saat dia menemukan siswa yang memiliki masalah. Guru hendaknya bersimpati dan membantu siswa tersebut untuk memecahkan masalhnya.

Berakhlak mulia dan berbudi luhur

Arti kata guru adalah digugu dan ditiru. Jadi guru adalah sosok yang sering diikuti perilakunya oleh siswa. Oleh karena itu seorang guru harus memiliki akhlak mulia dan berbudi luhur. Sikap disiplin, tanggung jawab, empati, tekun ibadah, santun, ramah, dapat bekerja sama adalah beberapa sikap yang harus ditumbuhkan dalam diri guru.

Memiliki Self Control yang baik

Guru bukanlah malaikat yang tidak mempunyai emosi. Emosi itu terdiri dari dua hal yakni: emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif antara lain bahagia, senang, semangat. Emosi negatif antara lain: marah, kesal, stress. Guru harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosi negatif saat menghadapi para siswa. Stok sikap sabar dan ikhlas harus diperbanyak.

Prestatif dan Mencerahkan

Hal-hal yang dapat dilakukan agar guru dapat berprestasi sekaligus mencerahkan :

  1. mawas diri terhadap kelebihan dan kekurangan
  2.  memunculkan keunikan
  3. memiliki kebebasan berekspresi dan mengembangkan ide-ide yang produktif
  4. memecahkan masalah dengan imajinasi, kreativitas, dan beradaptasi dengan tepat
  5. memberikan keteladanan dalam bentuk ucapan, sikap, dan perilaku

Nah, Bapak/Ibu guru hebat menjadi guru ideal bukan sesuatu yang tidak mungkin. Guru Ideal bisa diciptakan asal   semua guru mau melakukannya. Perlu diingat kembali  bahwa  gurulah yang bertanggung jawab mencetak generasi muda cerdas, hebat dan berahklak mulia. Generasi emas yang akan memajukan bangsa dan negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun