Literasi  mengandung pengertian kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Proses membaca dan menulis inilah yang menjadi landasan utama bagi kegiatan literasi bagi para peserta didik di Indonesia.
Berdasarkan laporan PISA (Programme for International Student Assessment) pada tahun 2012 peringkat Indonesia dalam kemampuan sains, matematika dan membaca  hanya mencapai peringkat 64 dari 65 negara yang mengikuti. Pada tes berikutnya yaitu tahun 2015 , Indonesia hanya mencapai peringkat 64 dari 72 negara peserta.
Hal tersebut yang membuat pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan  untuk meningkatkan literasi di Indonesia. Melalui Permendikbud nomor 23 tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti. Melalui kegiatan literasi diharapkan dapat menumbuhkembangkan karakter positif peserta didik melalui kegiatan pembiasaan membaca dan menulis.
Pada tahun 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mencanangkan sebuah gerakan besar, yaitu Gerakan Literasi Sekolah. Gerakan ini merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Literasi sekolah bertujuan menciptakan ekosistem sekolah yang berbudaya membaca dan menulis. Sejak itu Gerakan Literasi Sekolah dilaksanakan di hampir semua sekolah di Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan budaya baca tulis di provinsi Jawa Barat, pemerintah daerah membuat program unggulan. Program ini dibuat untuk meningkatkan kualitas peserta didik khususnya dalam kemampuan membaca dan menulis. Program ini diberi tajuk WJLRC (West  Java Leader Reading Chalange) .
WJLRC merupakan program kerjasama antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan The Crown in Right of the State of South Australia tentang kerjasama dalam bidang pendidikan. Program ini merupakan tantangan membaca dari para pemimpin pemerintahan Jawa Barat untuk para guru dan peserta didik di sekolah. Kegiatan ini merupakan tahapan pengembangan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dilaksanakan di Jawa Barat.
Tujuan diadakannya WJLRC adalah untuk meningkatkan daya nalar siswa menjadi lebih baik, meningkatkan kegemaran membaca siswa melalui pembiasaan membaca, meningkatkan kecepatan siswa dalam membaca serta menyimak bacaan, mendorong tumbuhnya karakter positif siswa, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk mengulas (review) dan menganalisis hasil bacaan.
Alhamdulillah, saya dapat mengantarkan 13 orang peserta didik untuk mendapatkan penghargaan dari gubernur Jawa Barat bapak Ahmad Heryawan dan mengikuti Jambore Literasi yang diadakan di Kiarapayung, Bandung.
Sejak itulah keterlibatan saya dalam dunia literasi  dan pembinaannya berawal. Meskipun program WJLRC berakhir namun saya tetap melaksanakan kegiatan-kegiatan literasi dalam bentuk lain.
Saya membuat program PRC(Principal Reading Chalange) yang memberikan tantangan kepada para siswa untuk membaca dan menulis. Tantangan tersebut diberikan oleh kepala sekolah. Tujuan dari PRC ini adalah untuk melaksanakan pembiasaan membaca dan menulis yang berkesinambungan bagi para siswa di SMP N 2 Cibadak ini. Bagi siswa terpilih akan dijadikan duta literasi sekolah yang bertugas memotivasi teman-temannya untuk mau membaca dan menulis.