Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggali Potensi Lewat Komunitas Literasi

26 Maret 2021   00:13 Diperbarui: 26 Maret 2021   00:21 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Literasi   mengandung pengertian kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Proses membaca dan menulis inilah yang menjadi landasan utama bagi kegiatan literasi bagi para peserta didik di Indonesia.

Berdasarkan laporan PISA (Programme for International Student Assessment) pada tahun 2012 peringkat Indonesia dalam kemampuan sains, matematika dan membaca  hanya mencapai peringkat 64 dari 65 negara yang mengikuti. Pada tes berikutnya yaitu tahun 2015 , Indonesia hanya mencapai peringkat 64 dari 72 negara peserta.

Hal tersebut yang membuat pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan  untuk meningkatkan literasi di Indonesia. Melalui Permendikbud nomor 23 tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti. Melalui kegiatan literasi diharapkan dapat menumbuhkembangkan karakter positif peserta didik melalui kegiatan pembiasaan membaca dan menulis.

Pada tahun 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mencanangkan sebuah gerakan besar, yaitu Gerakan Literasi Sekolah. Gerakan ini merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Literasi sekolah bertujuan menciptakan ekosistem sekolah yang berbudaya membaca dan menulis. Sejak itu Gerakan Literasi Sekolah dilaksanakan di hampir semua sekolah di Indonesia.

Dalam rangka meningkatkan budaya baca tulis di provinsi Jawa Barat, pemerintah daerah membuat program unggulan. Program ini dibuat untuk meningkatkan kualitas peserta didik khususnya dalam kemampuan membaca dan menulis. Program ini diberi tajuk WJLRC (West  Java Leader Reading Chalange) .

WJLRC merupakan program kerjasama antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan The Crown in Right of the State of South Australia tentang kerjasama dalam bidang pendidikan. Program ini merupakan tantangan membaca dari para pemimpin pemerintahan Jawa Barat untuk para guru dan peserta didik di sekolah. Kegiatan ini merupakan tahapan pengembangan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dilaksanakan di Jawa Barat.

Tujuan diadakannya WJLRC adalah untuk meningkatkan daya nalar siswa menjadi lebih baik, meningkatkan kegemaran membaca siswa melalui pembiasaan membaca, meningkatkan kecepatan siswa dalam membaca serta menyimak bacaan, mendorong tumbuhnya karakter positif siswa, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk mengulas (review) dan menganalisis hasil bacaan.

Dokpri
Dokpri
Sekolah saya menjadi salah satu peserta kegiatan tersebut dengan mengikutsertakan 15 orang peserta didik untuk menjawab tantangan tersebut. Saya ditunjuk untuk membimbing para peserta didik agar dapat menyelesaikan tantangan yang diberikan selama 10 bulan tersebut. 

Alhamdulillah, saya dapat mengantarkan 13 orang peserta didik untuk mendapatkan penghargaan dari gubernur Jawa Barat bapak Ahmad Heryawan dan mengikuti Jambore Literasi yang diadakan di Kiarapayung, Bandung.

Sejak itulah keterlibatan saya dalam dunia literasi  dan pembinaannya berawal. Meskipun program WJLRC berakhir namun saya tetap melaksanakan kegiatan-kegiatan literasi dalam bentuk lain.

Saya membuat program PRC(Principal Reading Chalange) yang memberikan tantangan kepada para siswa untuk membaca dan menulis. Tantangan tersebut diberikan oleh kepala sekolah. Tujuan dari PRC ini adalah untuk melaksanakan pembiasaan membaca dan menulis yang berkesinambungan bagi para siswa di SMP N 2 Cibadak ini. Bagi siswa terpilih akan dijadikan duta literasi sekolah yang bertugas memotivasi teman-temannya untuk mau membaca dan menulis.

Berbagai tantangan saya temukan namun saya tetap pantang menyerah. Saya tetap menjalankan kegiatan literasi dalam berbagai bentuk lomba, antara lain lomba menulis cerpen, lomba menulis puisi dan mendongeng yang diikuti perwakilan tiap kelas.

Dokpri
Dokpri
Kegiatan literasi ini saya kembangkan dalam kegiatan komunitas literasi. Kegiatan ini termasuk dalam salah satu kegiatan ekstrakulikuler. Program kegiatan komunitas literasi ini tidak hanya berkaitan dengan membaca dan menulis saja. Kegiatan yang dilakukan termasuk pada pengenalan literasi digital dan literasi Bahasa Inggris.

Dalam kegiatan literasi digital, siswa dikenalkan pada program-program aplikasi yang biasa digunakan dalam pembelajaran. Kegiatan literasi Bahasa Inggris, siswa diajarkan untuk memahami teks Bahasa Inggris dan berbicara dalam Bahasa Inggris.

Pada masa Pandemi Covid 19 ini, kegiatan komunitas literasi tetap berjalan melalui virtual maupun luring. Pada saai ini pula tim GLS SMP N 2 Cibadak mengikuti tantangan yang diberikan oleh GLN Gareulis Jabar untuk menyelesaikan tantangan yang diberikan oleh mereka selama 10 bulan.

Jenis tantangan meliputi :membaca buku dan menulis reviu buku yang dibaca, mengikuti 9 diklat literasi,menulis pantun,menulis puisi, menulis cerita pendek,menulis carita pondok, menulis English Story, menulis best practice, membuat video mendongeng, membuat diorama dunia baca, membuat video literasiku, mencetak karya literasi berupa buku,festival literasi.

Tantangan GLN Gareulis Jabar ini dilaksanakan selama 10 bulan terhitung mulai bulan November 2020 s.d.  Agustus 2021. Kegiatan tantangan diikuti oleh 13 orang peserta terdiri dari kepala sekolah, guru, komite, perwakilan orang tua dan siswa.

Kegiatan literasi ini tidak hanya berkaitan dengan kegiatan membaca dan menulis. Namun saya berkeyakinan dengan kemampuan membaca dan menulis yang baik akan membantu seseorang untuk memahami literasi yang dikembangkan dalam bentuk lain.

Seseorang yang bisa menerapkan hasil bacanya dalam kehidupan sehari-hari menjadi salah satu indikator keberhasilan dari kegiatan literasi. Perubahan karakter siswa adalah salah satu tujuan dari pelaksanaan literasi ini. Semoga kegiatan literasi ini tidak hanya menjadi kegiatan tanpa makna. Namun kegiatan literasi dapat membawa perubahan pada kualitas anak bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun