Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tokek dan Mitos

24 Maret 2021   07:34 Diperbarui: 24 Maret 2021   08:33 2001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Maaf, bunda. Aku hanya main-main," ujarnya sambil tertawa.

" Itu hanya mitos dan tidak perlu dipercaya. Semua takdir, kebahagiaan, kesedihan, musibah, maut, jodoh hanya Allah yang mengetahuinya," ujarku kembali menasehati.

Dewasa ini masih banyak orang yang mempercayai mitos yang terdapat di hewan termasuk tokek. Tokek adalah salah satu hewan yang sering dikaitkan dengan mitos. Tokek juga dianggap sebagai binatang yang memiliki mistis

Ada beberapa mitos binatang tokek ini, yaitu :

  • Tokek selalu dikaitkan dengan  keberuntungan dan nasib jelek. Biasanya bunyi tokek sering dihitung dengan kata-kata untung, buntung. Bila tokek berhenti pada kata untung, diduga seseorang yang mengikutinya akan mendapat keberuntungan begitu juga kebalikannya. Hal itu juga berkaitan dengan keberadaan tokek yang sekarang langka.
  • Tokek dianggap sebagai peramal masa depan. Mitos suara tokek yang paling dikenal warga Indonesia adalah kebisaannya untuk meramal masa depan.Tokek mengeluarkan bunyi lebih dari 3 kali.Suara inilah yang digunakan orang zaman dahulu untuk menebak masa depan.
  • Hadirnya tokek sering dianggap sebagai penunjuk kehadiran makhluk halus di rumah kita. Konon mitosnya berkaitan dengan keras tidaknya suara tokek yang kita dengar. Bila suara tokek terdengar keras, makhluk halus berada di kejauhan. Sebaliknya jika suara tokek terdengar menjauh maka makhluk halus itu berada di dekat kita. Ikh...takut.
  • Bagi beberapa desa terpencil, tokek dianggap sebagai penolak bala. Dia akan menangkal ilmu hitam yang dikirimkan seseorang kepada kita.

Kehadiran mitos di masyarakat kita ini memang masih sering terjadi padahal zaman sudah serba canggih. Kepercayaan seseorang pada  dipengaruhi oleh beberapa hal,antara lain:

  • Kebiasaan turun temurun dari para orang tua atau nenek moyang kita yang sering mengaitkan suatu peristiwa dengan perilaku hewan di sekitarnya. Mungkin saja kejadian tersebut terjadi secara kebetulan.
  • Secara psikologis seseorang mempercayai mitos karena mereka kurang percaya diri pada kemampuan yang dimilikinya. Kurangnya kepercayaan diri itu menyebabkan seseorang mencari-cari alasan penguat. Timbulah mitos terhadap suatu benda atau hewan yang berada di lingkungannya.
  • Kurangnya ilmu agama yang dimiliki seseorang. Ilmu agama adalah pondasi yang kuat yang akan menepis segala mitos yang berada di lingkungannya. Keyakinan tentang takdir seseorang ditentukan oleh sang Maha Pencipta. Musibah, kebahagiaan, rejeki, kematian adalah suatu rahasia yang tidak satu pun manusia yang mengetahuinya.
  • Kurangnya keyakinan seseorang bahwa mitos yang berkembang adalah sebuah kedustaan. Jika kita yakin bahwa mitos itu sebuah kebohongan maka kita tidak akan terpengaruh mitos tersebut.
  • Masyarakat menganggap fauna ini adalah obat yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit berat. Mulai dari asma hingga HIV/AIDS, meskipun belum terbukti kebenarannya.

  • Orang yang benci hewan melata pasti menganggap tokek adalah monster menakutkan yang harus dihindari sejauh-jauhnya. Karena selain bentuknya yang besar dan menyeramkan, tokek suka sekali muncul tiba-tiba di malam hari, di dapur, di dekat jendela, atau bahkan di tembok kamar! Suaranya yang nyaring pun sering  membuat orang takut.

Tokek adalah hewan reptil yang berkerabat dengan cecak karena keduanya berasal dari famili yang sama yaitu famili Gekkonidae. Itulah kenapa orang  kerap memanggil satwa ini sebagai cecak besar.

Tokek memiliki lebih dari 2000 spesies. Salah satunya adalah Gekko gecko, atau dalam bahasa Inggris Tokay Gecko, adalah satwa yang sering muncul di rumah/pemukiman manusia. Jenis inilah yang paling populer, kental dengan berbagai mitos. Tokek ini pula yang banyak diburu orang karena bernilai jual tinggi.  

Tokek yang setiap hari datang ke rumah saya hanyalah sebuah hewan ciptaan Allah SWT. Kebetulan dia menciptakan habibat hidupnya di lingkungan kompleks perumahan. Dia tidak hanya datang ke rumah saya tetapi juga ke rumah-rumah tetangga. Dan dia tetap dibiarkan hidup dan menjadi salah satu komunitas kompleks. Bagi saya tokek hanyalah hewan tak lebih dari itu. Percaya mitos adalah wujud kecil dari perbuatan menyekutukan Allah SWT sang maha pencipta. Nauudzubilla mindzalik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun