Masalah yang sederhana masih bisa diatasi sendiri tetapi jikapermasalahan itu berat memerlukan lebih banyak lagi usaha untuk mengatasinya. Dalam  mengatasi masalahpun harus berpedoman pada prinsip-prinsip dalam memecahkan masalah. Hal ini Kartini Kartono mengungkapkan prinsip dalam memecahkan masalah yaitu, (a)keberhasilan dalam memecahkan masalahdapat dicapai jika diarahkan ke masalah yangia mampu memecahkannya. (b) dalammemecahkan masalah carilah data/keteranganyang ada. (c) titik tolak pemecahan masalah ialah mencari kemungkinan-kemungkinan jalan keluar. (d) menyadari masalah yang harus didahulukan dari usaha memecahkan masalah.(e) menghadapi masalah sering membawa kita kepada situasi kritis dan (f) proses menciptakan ide-ide baru (innovative) hendaknya dipisahkan dari proses evaluasi ide.
Kondisi seperti ini bisa diceritakan siswakepada guru BK/Konselor, agar masalah yang selama ini disimpan peserta didik bisa diatasi. Senadadengan itu Prayitno mengemukakan,sesuatu dianggap sebagai masalah apabila, (a)tidak disukai adanya, (b) ingin segera diatasidan (c) dapat menghambat atau menimbulkankerugian bagi diri sendiri dan orang lain.Sehingga siswa yang mempunyai masalahpribadi akan menimbulkan masalah-masalahyang semakin berat dan sulit diselesaikan.
Untuk itu guru BK/Konselor haruslebih optimal dalam memberikan bantuankepada siswa berupa layanan konselingperorangan, sebagai suatu proses antar pribadidimana guru BK/Konselor untuk meningkatkanpemahaman dan kecakapan enemukanmasalahnya.
Hal inilah peran aktif dari berbagai stakeholder dibutuhkan sehingga problematika yang dialami peserta didik dapat diselesaikan dengan kerja sama dari berbagai pihak seeperti wali murid, kepala selokah, guru kelas, dan lainnya yang termasuk semua elemen yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Dengan begitu guru bimbingan konseling dapat relatif mudah dalam memantau kondisi peserta didik dalam seluruh kegiatan pembelajarannya. Sehingga guru BK mudahmenerima informasi dari berbagai pihak. Pentingnya juga faktor diri sendiridalam mengatasi masalah yang terjadi agarpeserta didik mengetahui bahwa permasalahannya bisadiatasi sesuai keinginannya  untuk keluar daripermasalahan yang sedang dihadapi. Konseling membuat peserta didik mengetahui teknik-teknik dalammengatasi masalah yang sedang di alami. Haltersebut membuat peserta didik melakukan sesuatuhal yang bermanfaat sesuai dengan teknik-teknik yang didapatkan setelah menyapaikan permasalahannya kepada guru bimbingan konseling.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H