Mohon tunggu...
Nina Solihah
Nina Solihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mohon masukannya bila ada kesalahan dalam penulisan ya sahabat !!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Reliabilitas Tes Soal Evaluasi Pembelajaran

19 Juni 2024   23:30 Diperbarui: 20 Juni 2024   00:30 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reliabilitas atau keandalan adalah tentang seberapa konsisten dan stabil suatu tes dalam menghasilkan hasil. Menurut Ngalim Purwanto, tes dianggap handal jika tes tersebut teliti, konsisten, stabil, dan dapat dipercaya. Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa tes yang handal adalah tes yang memberikan hasil yang tetap. Namun, "tetap" di sini bukan berarti skornya selalu sama setiap kali diujikan pada orang yang sama, tetapi menunjukkan pola yang konsisten. Misalnya, jika pada tes pertama A mendapat skor lebih rendah dari B, dan pada tes kedua hasilnya sama, maka tes tersebut bisa dianggap reliabel. Scarvia B. Anderson (dalam Arikunto, 2011) menekankan bahwa validitas dan reliabilitas tes itu penting. Validitas adalah yang paling penting karena memastikan tes mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan reliabilitas membantu memastikan hasil tes konsisten. Anderson juga menyatakan bahwa tes bisa reliabel tapi tidak valid, namun tes yang valid biasanya juga reliabel.

  • Jenis-Jenis Reliabilitas Tes

Reliabilitas dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu reliabilitas konsistensi tanggapan dan reliabilitas konsistensi gabungan butir.

  • Reliabilitas Konsistensi Tanggapan

Reliabilitas konsistensi tanggapan berkaitan dengan seberapa konsisten responden atau objek ukur memberikan tanggapan terhadap tes atau instrumen yang digunakan. Ini berarti jika suatu tes atau instrumen digunakan untuk mengukur suatu objek, kemudian pengukuran diulangi pada objek yang sama, hasilnya harus tetap konsisten atau sama dengan pengukuran sebelumnya.

Jika hasil pengukuran kedua tidak konsisten, maka ini menunjukkan bahwa hasil pengukuran tersebut tidak mencerminkan keadaan sebenarnya dari objek yang diukur. Dengan kata lain, jika tanggapan responden berubah secara signifikan tanpa alasan yang jelas, maka instrumen tersebut dianggap tidak reliabel.

  • Reliabilitas Konsistensi Gabungan Butir

Reliabilitas konsistensi gabungan butir mengacu pada sejauh mana butir-butir dalam suatu tes atau instrumen memberikan hasil yang konsisten. Dalam hal ini, setiap butir dalam tes seharusnya memberikan kontribusi yang serupa terhadap skor keseluruhan. Jika beberapa butir memberikan hasil yang sangat berbeda dari butir lainnya, maka tes tersebut mungkin tidak reliabel. Konsistensi antar butir ini penting untuk memastikan bahwa semua bagian dari tes mengukur aspek yang sama dari objek yang diukur.

  • Faktor-faktor lain yang mempengaruhi reliabilitas

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi reliabilitas instrumen evaluasi meliputi beberapa aspek penting. Berikut adalah beberapa faktor tersebut:

  • Panjang Tes

Semakin panjang suatu tes evaluasi, semakin banyak item yang dapat mengukur berbagai aspek dari materi pembelajaran. Dengan lebih banyak item, variasi dalam tanggapan meningkat, yang biasanya meningkatkan reliabilitas. Tes yang lebih panjang cenderung memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kemampuan atau pengetahuan yang diukur, sehingga hasilnya lebih konsisten dan dapat diandalkan.

  • Penyebaran Skor

Koefisien reliabilitas juga dipengaruhi oleh penyebaran skor di antara kelompok siswa yang diukur. Jika skor siswa tersebar luas (variabilitas tinggi), ini cenderung meningkatkan reliabilitas tes karena perbedaan individu lebih mudah terlihat. Sebaliknya, jika skor siswa sangat mirip (variabilitas rendah), reliabilitas tes bisa menurun karena sulit untuk mendeteksi perbedaan nyata antara individu.

  • Kesulitan Tes

Kesulitan tes adalah faktor penting lainnya. Tes yang terlalu mudah atau terlalu sulit untuk kelompok siswa tertentu cenderung menghasilkan skor reliabilitas yang rendah. Tes normatif yang seimbang, yang memiliki rentang kesulitan yang sesuai dengan kemampuan siswa, akan lebih reliabel karena dapat mengukur kemampuan siswa secara lebih akurat dan adil.

  • Objektivitas

Objektivitas mengacu pada sejauh mana tes memberikan hasil yang konsisten bagi siswa dengan kompetensi yang sama. Dalam konteks ini, objektivitas berarti siswa yang memiliki tingkat kemampuan yang sama akan mencapai hasil yang sama. Tes yang obyektif mengurangi bias penilaian dan memastikan bahwa hasil tes mencerminkan kemampuan sebenarnya dari siswa, bukan dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti penilaian subyektif dari penguji.

Waktu : Bandung, 30 Mei 2024 

Kelompok 13 : 

Nina Solihah

Nurbaety Hilwah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun