Universitas Jember kembali mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) dengan tema Back To Vilage yang saat ini memasuki periode ke -3.Â
Kuliah Kerja Nyata  (KKN ) Back To Vilage 3 atau yang lebih dikenal sebagai KKN pulang kampung  ini merupakan salah satu upaya agar mahasiswa tetap dapat melakukan kewajiban akademiknya serta dapat terjun ke masyarakat dengan berbagai bidang keilmuwan untuk mengatasi permasalahan yang ada terutama dimasa pandemi saat ini.Â
Pandemi Covid -19 yang masih melanda berbagai penjuru dunia temasuk Indonesia, menyebabkan berbagai permasalahan di berbagai kalangan masyarakat.Â
Sistem KKN BTV III dijalankan dengan mengharuskan mahasiswanya untuk melakukan KKN di daerah masing - masing dengan harapan dapat membantu mengatasi permasalahan masyarakat di daerahnya akibat adanya pandemi Covid - 19.Â
Saya adalah salah satu mahasiswi yang melakukan KKN pulang kampung ''NINA SAFITRI'' yang menjadi sasaran saya pada kegitan KKN ini adalah ibu sisiri wahyuni pemilik usaha kripik.
Air Haji,nagari Sungai Aua, kecamatan Sungai Aur, Kabupaten pasaman barat ini merupakan daerah yang terkenal oleh hasil pertaniannya yaitu kelapa sawit.Â
Sebagaian besar masyarakat Air Haji berprofesi sebgai petani dan ada juga yang berwirausaha. Pandemi Covid -19 yang tak kunjung usai hingga saat ini mengakibatkan penurunan perekonomian masyarakat tidak terkecuali ekonomi dari sasaran saya.Â
Merosotnya perekonomian diakibatkan menurunnya pesanan di masa pandemi saat ini. Selain itu permasalahan seperti branding produk  mulai dari pengemasan dan pelabelan yang kurang menarik serta jangkauan pemasaran yang kurang luas mjuga menyebabkan penurunan omset dari sasaran.
Adanya penurunan omset semenjak pandemi ini, saya sebagai mahasiswa KKN pulang kampung akan melaksanakan program kerja yang sesuai dengan permasalahan yang terjadi sehingga membantu meningkatkan omset dari penjulan kripik.
Ada pun kegitan yang sudah di lakukan selama kegiatan KKN pulang kampung ini adalah mengajarkan sasaran bagimana cara membuat kemasan produk lebih menarik supaya menarik pembeli saya bersama sasaran menganti kemasan dari produk kripik menjadi plastik klip yang sebelumnya adalah denga  plastik biasa,Â
selain itu saya bersama sasaran juga  memberikan inovasi rasa dari kripik menjadi 5 varian rasa yaitu original, rumput laut, balado, pedas manis, dan barbeque dan langkah selanjutnya adalah  memberikan label  terhadap kripik yaitu dengan nama PIKMAK (kripik lamak) hal ini bertujuan supaya pembeli bisa mengingat produk yang di hasilkan oleh sasaran saya.Â
Langkah selanjutnya yang saya lakukan bersama sasaran adalah melakukan promosi produk melalui WA dan FB yang di miliki sasaran guna untuk meningkatkan omset penjualan.
Selain melakukan promosi mengunakan media sosial saya juga memanfaatkan berberapa warung -- warung untuk di lakukan kerja sama yaitu menitipkan produk PIKMAK (kripik lamak) dengan tujuan agar warung -- warung yang di ajak bekerja sama juga mendapatkan keuntungan.Â
Namun saat melakukan kerja sama dengan warung -- warung ini saya mendapatkan kendala yaitu tidak semua warung yang saya survei mau di titipkakan PIKMAK.Â
Akan tetapi dengan melakukan hal ini omset yang di dapatakan oleh sasaran saya mengalami kenaikan di kerenakan inovasi dari produk PIKMAK yang membuat pembeli menjadi penasaran sehingga pembeli membeli PIKMAK banyak sesuia dengan aneka rasa yang mereka sukai.
Harapan saya kegiatan -- kegiatan yang sudah saya lakukan selama 30 hari ini bersama sasaran bisa berkelanjutan sehingga manfaatnya bisa di rasasakan juga oleh warung -- warung yang di ajak bekerja sama.
( NINA SAFITRI Â /KKN BTV 3 UNEJ /Kelompok 78)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H