Mohon tunggu...
nina rosdiana
nina rosdiana Mohon Tunggu... -

TEKNIK INDUSTRI XV UMB

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kentut & Baunya?!

13 Februari 2011   14:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:38 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang pasti pernah mengalaminya... kentut... karena kentut merupakan bawaan orok dan tentu saja kentut merupakan proses alami yang tidak bisa dihindari, meskipun terkadang baunya bikin kleyengan...heheheeeheee...

Tapi pernahkah terfikir oleh kita, knapa kentut itu bisa bau dan bisa juga ngga??!!

... hmmm..hal kecil seperti ini terkadang tak pernah terfikir juga sama saya sendiri... ^_^

Yuuk kita coba telisik sedikit kajian ilmiahnya kenapa bisa begitu...

Makanan telur dan daging memicu bau kentut, sedangkan biji-bijian tidak meningkatkan bau kentut. Lalu...Kenapa bau kentut berbeda-beda?

Buang angin adalah gas yang berasal dari pencernaan manusia yang sumbernya bermacam-macam. Bisa berasal dari udara yang masuk ke tubuh atau gas yang dihasilkan dari reaksi kimia dalam usus atau bisa juga gas yang dihasilkan oleh bakteri-bakteri yang hidup dalam usus. Kebanyakan gas yang masuk ke dalam tubuh merupakan gas oksigen yang masuk melalui udara. Pada saat udara mencapai usus besar, sebagian besar yang tertinggal adalah nitrogen. Reaksi kimia antara asam perut dan cairan usus menghasilkan karbondioksida, yang juga merupakan komponen dari udara dan merupakan produk dari aktivitas bakteri. Sementara, bakteri juga menghasilkan hidrogen dan metan. Selain itu makanan apa yang dimakan, bakteri apa yang hidup di dalam usus, serta berapa lama manusia menahan buang anginnya juga menentukan ketajaman gas yang tercipta di dalam tubuh. Semakin lama buang angin ditahan, maka kandungan nitrogennya semakin tinggi. Sementara bau yang ditimbulkan dari buang angin ini berasal dari campuran gas hidrogen sulfida dan merkapturat, dan campuran ini mengandung belerang. Jika mengonsumsi makanan yang mengandung belerang tinggi dan sulfida yang dihasilkan oleh bakteri dalam usus juga bertambah, ini akan membuat bau dari kentut ini semakin meningkat. Jika makanan jauh unsur-unsur tersebut bau kentut pun akan tak berasa. Lamanya bau buang angin bisa tercium ke hidung orang lain tergantung dari kelembaban udara, temperatur sekitar, kecepatan angin, jarak antar manusianya serta besarnya molekul yang dikeluarkan. Namun, biasanya waktu yang diperlukan rata-rata 13-20 detik. Sementara itu, suara yang keluar pada saat buang angin dihasilkan dari getaran pada saat dubur terbuka. Suara ini tergantung dari kesesakan otot, kecepatan perjalanan udara, campuran gas dan lemak tubuh. Rata-rata manusia memproduksi gas hingga mencapai 1,5 liter gas per hari. Tidak ada perbedaan frekuensi buang angin antara perempuan dan laki-laki, tapi laki-laki cenderung memiliki suara buang angin yang lebih besar dibandingkan perempuan.

Kentut terkadang bikin ribut juga apalagi kalo tiba-tiba muncul bau uenggak sedap bnaget dah...kwwekkk...tapi perlu diingat juga kentut bukan aib loh...jadi jangan nahan-nahan kentut yach yang penting tau tempat & waktu jadi kita juga ngga bakalan ganggu orang lain sama malu-maluin diri sendiri...key...^_^

(sumber : berbagai sumber )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun