Mohon tunggu...
Nina Rahyuni
Nina Rahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - wanderlust

let the GOD be with you

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Tradisi Ritual Upacara Kematian di Bali

6 April 2022   15:47 Diperbarui: 8 April 2022   14:05 5725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi ritual ini juga sebagai daya tarik pariwisata yang paling terkenal di Bali, menarik wisatawan Negara asing bahkan lokal untuk menyaksikan upacara ini. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri dikarenakan juga di daerah asal wisatawan  tidak  dijumpai  hal yang  seperti  itu.   

Beda dari Ngaben, di Toraja, Sulawesi Selatan juga mempunyai upacara kematian. Namanya,  Upacara Pemakaman Rambu Solo. Katanya, upacara ini dianggap sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada orang yang meninggal.

Menurut website Adira, acara pemakaman Rambu Solo adalah serangkaian kegiatan yang rumit terkait ikatan adat dan tradisi setempat serta memerlukan biaya yang tidak sedikit. Persiapannya pun hingga berbulan-bulan. Selagi menunggu kesiapan upacara, jasad tersebut dibungkus menggunakan kain yang kemudian disimpan di dalam rumah leluhur atau tongkonan.

Selain kegiatannya yang rumit, biaya untuk upacara ini juga gak main-main. Biaya pelaksanaan upacara ini sangat mahal karena membutuhkan banyaknya hewan, seperti kerbau dan babi yang dikorbankan.

Menurut Tumirin dan Ahim, ada pemaknaan tertentu bagi masyarakat Tana Toraja dengan mengorbankan dana yang sedemikian besar secara berkelanjutan.

Walaupun mahal nih, tetapi masyarakat disana tetap menjalani upacara tersebut karena pengorban biaya tersebut memiliki makna tersendiri bagi Tana Toraja.

Menurut Nugroho (2015: 22), Rambu Solo’ merupakan upacara adat yang berkaitan dengan kematian seseorang yang bertujuan untuk menghormati dan mengantarkan jiwa atau arwah dari seseorang yang telah meninggal dunia menuju alam roh. Selain itu, upacara adat pemakaman Rambu Solo’ ini juga dilakukan sebagai bentuk pemujaan pada arwah nenek moyang dan leluhur mereka.

 

Sumber:

Puspa, I. A. T. (2019). Ngaben sebagai Daya Tarik Pariwisata. Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Agama Dan Budaya, 4(1), 37-45.

https://id.wikipedia.org/wiki/Ngaben#Ngaben_Sawa_Wedana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun