Senyummu menyejukanku teruntuk ibuku tersayang
Dulu langkahmu menyeruak bersama dengan embun pagi
Masih terngiang engkau mengetuk pintu
bertanya kabar,lalu duduk di kursi usang
Tak ada rasa lelah meski jauh berjalan
Kusapa lembut meski dengan segelas air putih
Engkau yang saat itu berjalan
Namun,kini langkahmu pun harus di topang dengan tongkat besi
Tapi...Bibirmu masih selalu mengurai doa,menyanyikan solawat kesabaran
Ketika kaki dan  tangan tak sempurna untuk bergerak
Masih ada kekuatan dengan imanmu
Malam engkau jadikan tempat bercerita kepada sang pencipta
Menguntai doa dan seruan untuk kami beribadah
Ibu...engkau pelita di saat gelap melanda,peredam disemua kegalauan
Penyejuk disaat hati  tak beraturan tanpa arah
Engkau wanita terhebat yang menciptakan anak-anak pintar ,sholeh dan sholeha
dengan tangannya yang selalu meraihku dengan segala caranya sendiri
ibu...Sehatlah kini dengan kesembuhan maha sempurna dari pemilik kesempurnaan
Berilah ketetapan sabar dalam hatinya,syukurnya begitu dalam
Buat dia tersenyum dan bangkit lagi
Ibu langkahmu tak bisa berbuat banyak,namun allah swt selalu menggetarkan hatimuÂ
untuk selalu berbuat baik
Kasihmu tak kan lekang di makan waktu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H