Kegiatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan salah satu bagian dari kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diprakasai oleh Kemenristek Dikti. Universitas Esa Unggul sudah 4 batch menjadi Perguruan Tinggi (PT) Penerima dan sekaligus menjadi Perguruan Tinggi (PT) Pengirim. Kegiatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka Meliputi PMM1 di tahun 2021, PMM2 di tahun 2022, PMM3 di tahun 2023, dan PMM4 di tahun 2024.
Ciri khas dari kegiatan Pertukaan Mahasiswa Merdeka adalah mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini harus memilih PT Penerima diluar pulau tempat tinggal mereka dan wajib mengikuti mata kuliah Modul Nusantara yang diakui sebanyak 4 SKS. Hal ini dilakukan agar mahasiswa terbuka wawasannya dan bertambah toleransinya terhadap adat istiadat dan budaya yang baru di dalam nusantara.
Mata kuliah Modul Nusantara terdiri dari 4 bagian yaitu: Modul Kebinekaan, Modul Inspirasi, Modul Refleksi, dan Kontribusi Sosial. Semua bagian wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa peserta PMM, didampingi oleh 1 dosen modul Nusantara dan 1 Lainson Officer (LO)/Asisten Dosen. Satu kelompok Modul Nusantara terdiri dari 20 - 30 mahasiswa, dilakukan selama satu semester penuh.Â
Kegiatan kontribusi sosial ini dilakukan melalu beberapa tahap, yaitu sebagai berikut.
1.Tahap Survei Lokasi. Berdasarkan hasil rekomendasi dari salah satu dosen Universitas Esa Unggul dan survei atau pengecekan lokasi untuk kegiatan kontribusi sosial di SD Negeri Dirgantara. Setelah kami terjun langsung di lokasi, kami melihat bahwa SD Negeri Dirgantara perlu bantuan atau perhatian khusus agar siswa siswi disana dapat melakukan pembelajaran dengan nyaman. Berdasarkan kondisi tersebut, kami memutuskan untuk berkontribusi sosial di SDN Dirgantara. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pembersihan lingkungan sekolah dan pengecatan pagar sekolah. Berikut ini adalah foto hasil survey ke lokasi
2.Tahap Survei barang dan harga. Untuk memaksimalkan dana yang kami miliki, kami melakukan survei terhadap barang dan juga harga yang cocok untuk kami gunakan. Dari beberapa toko bangunan yang telah kami survei untuk perbandingan harga barang yang dibutuhkan, kami memilih untuk membeli barang di salah satu toko bangunan terdekat dari tempat tinggal kami karena harga yang diberikan sangat standar dan signifikan
3.Tahap pelaksanaan. Membersihkan lingkungan sekolah seperti menyapu halaman, memotong ranting-ranting pohon yang sudah lebat, membersihkan pagar sekolah dari lumut-lumut yang menempel, lalu mengecat pagar-pagar sekolah yang catnya sudah mulai pudar termakan usia bangunan.
4.Tahap Evaluasi. Setelah melakukan tahap pelaksanaan kontribusi sosial di SD Negeri Dirgantara, kami masih belum bisa membantu banyak untuk SDN Dirgantara karena keterbatasan dana selain itu juga kami belum bisa mengecat seluruh tembok yang ada di SDN Dirgantara karena kekurangan tenaga kerja
Dengan adanya kontribusi sosial yang dilakukan oleh mahasiswa program pertukaran mahasiswa merdeka batch 2 Universitas Esa Unggul, dapat mengajarkan mahasiswa tentang rasa peduli terhadap sekitar. Melalui program kontribusi sosial ini, kondisi lingkungan di SD Negeri Dirgantara menjadi lebih baik dan juga lebih bersih. Selain itu, menurut kepala sekolah SD Negeri Dirgantara, sekolah menjadi lebih berwarna dan lebih menarik untuk dipandang.