Mohon tunggu...
Ninanina
Ninanina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengganti Nama di Montreal

31 Juli 2018   00:59 Diperbarui: 31 Juli 2018   01:37 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan sekolah merekapun mencatat dalam raport semester dengan nama yang berbeda dengan akte kelahiran. Surat keterangan dari beberapa guru mereka yang mengajar selama 2-3 tahun menganjar mereka ,surat keterangan dari komunitas agama yang mengetahui nama mereka akte kelahiran dan nama yang biasa mereka pergunakan sehari hari berbeda. 

Dan ternyata ini belum cukup, masih terus pegawai pemerintah meminta document dari tahun 2014. Walaupun ada 2 document lainnya dari communitas agama dan pengadilan agama yang di anut yang menerangkan dari tahun 2008 dan itu tak cukup.Keterangan dari sekolah menyatakan mereka bersekolah dari mulai kelas 4 elementary. Seakan akan sekolah tak cukup di percaya walaupun sekolah salah satu yang tercatat dalam pemerintahan. DiCanada tak bisa pakai uang dan teman saya cukup miskin untuk membayar lebih.

Teman saya mulai gelisah karena sebentar lagi mereka akan belajar di Amerika selama 1 tahun dan kemungkinan besar dari sekolah mereka akan melakukan perjalanan ke beberapa negara untuk kepentingan pelajaran. Teman saya tak percaya pemerintah Canada ingin menghambat masa depan anak-anaknya. Sebagai teman saya selalu memberi harapan tak ada pemerintah yang menghambat warganegaranya yang ada individu yang menghambat. 

Sering kali orang tua hanya berpikir saat ini dari pemberian nama untuk anak namun mereka tak berpikir akibat dari pemberian nama yang tak sesuai dengan nama untuk masa depan anak-anaknya. Orang tua berpikir hanya cukup berada di dalam negara tanpa memperhitungkan kemungkinan berpergian ke negara lainnya. Nama yang tak sesuai akan menyulitkan ketika berhadapan dengan immigrasi negara lain. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun