Selasa malam ini, aroma hujan merajam hidungku-hidungmu.
Menghabisi bau kopimu, juga aroma cokelatku.
Lalu kita terbawa suasana.
Turut mengutuk dengki-dengki dari ribuan debu.
Tapi sejenak kita lupa,
Kalau sebenarnya kita sama-sama benci hujan.
Tapi tak untuk malam ini.
Karena pelukan hujan lebih hangat dari cangkir-cangkir kita.
(Ketika hujan di gedung E)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!