Mohon tunggu...
Nina Karissa
Nina Karissa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stem Sel Embrionik? Yes or No?

23 Agustus 2018   19:44 Diperbarui: 23 Agustus 2018   19:47 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tubuh manusia terdiri dari ratusan juta sel yang sangat penting bagi kehidupan kita baik dari segi fungsional maupun kesehatan. Aktivitas -- aktivitas kehidupan kita semuanya diatur oleh sel. Sel sendiri adalah tingkatan struktural kehidupan terendah yang memiliki seluruh sifat kehidupan, seperti reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, dan lain -- lain.

 Pada bab ini, saya akan membahas tentang sel yang dapat berkembang menjadi berbagai macam sel yang berbeda selama diri kita masih hidup yaitu stem sel atau yang biasa disebut sel punca. Dalam jaringan -- jaringan tubuh kita, stem sel berfungsi sebagai sistem perbaikan internal yang akan terus bekerja selama kita masih hidup. 

Seperti saat kita terluka, maka stem sel akan membelah, membuat jaringan baru yang akan membuat luka kita tertutup. Kata stem sel sendiri menjadi populer digunakan pada tahun 1950, lebih tepatnya pada saat ditemukannya sel penyusun sumsum tulang yang dapat membentuk seluruh sel darah pada tubuh manusia. Nah, saat ini stem sel dipercaya sebagai kunci untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti IDDM ( diabetes mellitus), aterosklerosis ( penyempitan dan penebalan arteri), dan lain -- lain.

 Saat terjadi pembelahan, stem sel mempunyai 2 pilihan, yaitu tetap menjadi stem sel atau berubah menjadi sel -- sel lainnya seperti sel otak, sel darah, dan lain -- lainnya. Stem sel memiliki 2 perbedaan yang cukup khas dari sel lain.

  • Stem sel merupakan sel yang tidak mempunyai fungsi khusus namun mampu memperbarui dirinya melalui pembelahan sel, kadang -- kadang pembelahan terjadi setelah stem sel lama tidak aktif.
  • Dalam beberapa keadaan normal maupun eksperimental, stem sel dapat diubah dengan paksa menjadi sel jaringan atau sel organ dengan fungsi khusus. Beberapa organ seperti sumsum tulang, stem sel secara terus menerus membelah,memperbaiki, dan menggantikan sel -- sel yang rusak. Berbeda dengan stem sel di organ hati, sel di hati hanya akan membelah pada saat -- saat tertentu saja.

Sampai pada tahap dimana, para peneliti menemukan bahwa ada 2 jenis stem sel dari manusia dan hewan, yaitu stem sel embrionik dan stem sel non-embrionik atau stem sel dewasa.

Apa itu stem sel dewasa? Stem sel dewasa adalah stem sel yang dapat ditemukan diantara sel -- sel lain yang berdiferensiasi, dalam jaringan yang telah mengalami maturasi. saat ini, hamper semua jaringan dan organ yang sudah mengalami maturasi, terbukti mengandung stem sel dewasa. Kadang stem sel dewasa ditemukan dalam keadaan inaktif. Kemampuan stem sel dewasa berdiferensiasi tergolong multipoten ( hanya dapat berubah menjadi beberapa jenis sel saja).

Beberapa contoh yang tergolong stem sel dewasa:

  • Stem sel mesenkimal. Dapat berdiferensiasi menjadi osteosit, adiposity, dll.
  • Stem sel jantung. Dapat berdiferensiasi menjadi 3 jenis sel utama penyusun jantung yaitu endotel, kardiomiosit, dan sel otot polos
  • Stem sel hematopoetik. Dapat berdiferensiasi menjadi seluruh jenis sel darah.

Walaupun ciri utama stem sel dewasa adalah multiponen, ada beberapa catatan yang beranggapan bahwa stem sel dewasa dapat terjadi transdiferensiasi. Transdiferensiasi adalah diferensiasi stem sel menjadi sel dewasa, keluar dari jalur diferensiasi yang biasa. Contoh peristiwa transdiferensiasi:

  • Stem sel masenkimal. Yang harusnya berdiferensiasi menjadi sel penyusun jaringan ikat, osteosit, kondrosit ternyata mampu berdiferensiasi juga menjadi sel -- sel saraf.
  • Stem sel hematopoetik. Yang harusnya berdiferensiasi menjadi seluruh sel darah merah namun ternyata dapat berdiferensiasi juga menjadi sel -- sel jantung.
  • Stem sel hati. Sesuai dengan namanya mampu mengganti sel -- sel hati yang rusak, namun ternyata mampu berdiferensiasi menjadi sel pancreas yang menghasilkan insulin.

Apa itu stem sel embrionik? Stem sel embrionik adalah stem sel yang didapatkan dari embrio manusia. Lebih tepatnya massa sel dalam yang ada di blastosis. Stem sel embrionik dapat berpluripotent yaitu kemampuan untuk berdiferensiasi ( berubah dari sel yang kurang khusus menjadi sel khusus) menjadi salah satu dari 3 lapisan germinal: endoderm, mesoderm, dan eksoderm. Jadi secara teori, bagi stem sel embrionik tidak ada penyakit degeneratif yang tidak dapat disembuhkan.

Para peneliti menemukan cara untuk mengambil stem sel embrionik dari tikus lebih dari 30 tahun yang lalu, lebih tepatnya tahun 1981. Peristiwa ini berujung pada saat para peneliti menemukan cara untuk mengambil stem sel embrionik dari embrio manusia dan sel itu berhasil berkembang di dalam lab. Sebelum J.A. Thomson berhasil melakukan isolasi dan membuat galur stem sel embrionik, stem sel belum begitu popular. 

Namun setelah terungkap kemampuan sel untuk melakukan diferensiasi, jumlah riset ilmiah tentang stem sel melesat. Diferensiasi yang dapat dilakukan oleh stem sel embrionik menjadi harapan bagi mereka yang terkena penyakit degeneratif. 

Percobaan untuk membuktikan diferensiasi stem sel embrionik dilakukan oleh Thomson dan teman -- temannya dengan cara menyuntikan stem sel embrionik manusia ke dalam tikus percobaan dan hasil dari suntikan itu menumbuhkan tumor yang membuktikan kemampuan pluripotensi stem sel embrionik.

Tidak seperti stem sel pada umumnya, stem sel embrionik dapat berubah menjadi lebih dari 200 tipe sel dewasa. Stem sel embrionik berbeda dengan stem sel dewasa. Perbedaan yang mencolok adalah embrionik stem sel dapat berubah menjadi semua tipe sel -- sel dewasa tetapi stem sel dewasa hanya dapat berubah menjadi sel -- sel tertentu saja. Selain itu stem sel embrionik juga diperintah secara alami untuk membuat jaringan bahkan organ yang tidak dapat dibuat oleh stem sel dewasa.

Kebanyakan stem sel embrionik didapatkan dari klinik bersalin, rumah sakit atau bahkan tempat aborsi yang mendonasikan embrio -- embrio yang sudah dihancurkan/mati saat melahirkan untuk kepentingan penelitian. 

Karena menentang beberapa etika yang ada, seperti embrio adalah permulaan dari suatu kehidupan manusia tidak sepantasnya dijadikan objek penelitian, stem sel embrionik yang berasal dari manusia sangat ditentang. Maka dari itu, penelitian tentang sel embrionik umumnya menggunakan stem sel embrionik dari hewan, walaupun hasilnya tentu saja tidak dapat disamakan dengan manusia.

Nah, karena hal itu, para peneliti mencari cara untuk mendapatkan stem sel embrionik. Ada beberapa cara telah ditemukan untuk mendapatkan embrio yang akan diteliti:

  • Embrio hasil fertilisasi in vitro. Jadi pada intinya, embrio dihasilkan oleh pembuahan yang terjadi di luar tubuh sang ibu. Hal ini dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang mengalami kesulitan mendapatkan keturunan. Pertama, dokter mengambil spermatozoa dari sang laki -- laki dan oosit dari perempuan, Tugas dari dokter adalah membantu terjadinya fertilisasi dengan cara menaruh spermatozoa dan oosit di cawan petri pada saat yang sama. Embrio akan terbentuk secara alami. Embrio akan dikembangkan secara in vitro. Saat embrio siap untuk ditransfer maka embrio akan ditanam di dalam janin sang ibu. Bagaimana cara peneliti mendapatkan embrio untuk diteliti? Melalui stimulasi ovulasi, biasanya wanita akan menghasilkan sekitar 8-9 oosit sekunder yang siap dibuahi. Jika seluruh oosit berhasil dibuahi, kemungkinan embrio yang dihasilkan akan lebih dari 3 sedangkan dokter hanya membutuhkan 2 -- 3 embrio untuk ditanam di janin ibu. Sisa dari embrio akan dibekukan dengan nitrogen. Jika embrio tidak digunakan dalam jangka waktu tertentu maka sisa embrio ini dapat menjadi bahan penelitian. Tentu saja dengan ijin pemilik dan komisi etik riset.
  • Embrio hasil cloning. Pastinya kita semua tahu kloning itu apa. Nah cara ini mulai kembangkan pada saat peneliti berhasil mengkloning domba Dolly. Kloning yang digunakan untuk menciptakan embrio adalah kloning terapeutik. Kloning terapeutik adalah pelakukan kloning tidak untuk membuat individu baru tetapi untuk mengambil embrio yang terbentuk.
  • Embrio hasil parthenogenesis. Hal ini dilakukan dengan cara yang hampir sama dengan fertilisasi namun tidak menggunakan spermatozoa laki -- laki. Cara ini dapat dilakukan dengan cara melakukan manipulasi aktivitas sehingga oosit dapat berkembang menyerupai embrio pada umumnya.

Setelah embrio bahan penelitian dibentuk sekarang bagaimana cara menyimpan atau mengisolasi embri yang terkandung di dalamnya? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, diantara lain metode penyayatan laser ( laser dissection). 

Metode ini menggunakan teknologi laser untuk menyayat dan memisahkan ICM dari trophectoderm. Kelebihan metode ini adalah meminimalisi kontimasi yang mungkin terjadi saat isolasi ICM. Sedangkan kekurangannya adalah alat -- alatnya yang mahal dan memiliki resiko terjadinya mutasi. 

Semua yang baik pasti punya kelemahan, begitu juga stem sel embrionik. Kelemahan yang dimiliki ini bias dikatakan agak berbahaya. Sifat stem sel adalah pluripotent, memiliki daya proliferasi yang tinggi, telomer yang panjang, dan aktivitas enzim telomerase yang tinggi. Karena sifat ini, terapi dengan stem sel embrionik dapat menyebabkan tumor yang tidak diinginkan.

Setelah melihat kembali cara -- cara yang dilakukan untuk mendapatkan embrio, aku masih merasa agak kontra dengan ini. Karena pada hakikatnya embrio adalah calon manusia yang akan bernafas, calon bayi. Apalagi hal ini juga ditentang oleh agama dan oleh beberapa negara hal ini menjadi sangat kontroversial. Banyak orang masih memperdebatkan apa harus digunakan atau diberhentikan saja penelitiannya sampai sekarang.

 Hal ini membuat aku merasa bimbang antara pro atau kontra karena walaupun tidak sesuai dengan etika -- etika yang ada, stem sel embrionik merupakan suatu terobosan besar untuk kesehatan, terutama untuk menyembuhkan penyakit degenerative. Kita membutuhkan perkembangan -- perkembangan baru terkait dengan stem sel embrionik agar dapat lebih berguna dan dapat dimanfaatkan dengan maksimal. 

Untuk melakukan itu, para peneliti membutuhkan bahan untuk diteliti yaitu embrio manusia. Walaupun sudah menggunakan cara -- cara yang membuat hal ini lebih manusiawi, tapi menurutku tetap saja masih kurang etis untuk dilakukan.

Sebenarnya berkat perkembangan jaman yang terjadi, para peneliti telah berhasil menciptakan stem sel baru yang tidak termasuk ke dalam stem sel embrionik maupun stem sel dewasa. 

Stem sel ini bernama Induced Pluripotent Stem Cells atau iPS. Sel iPS merupakan sel somatis yang diprogram khusus sehingga memiliki kemampuan pluripotent hingga menjadi seperti stem sel embrionik. 

Hal ini dapat terjadi karena ada 4 faktor transkripsi yang diperkenalkan oleh Shinya Yamanaka. Namun teknologi ini masih memiliki banyak kelemahan seperti jika faktor transkripsi yang diberikan terlalu banyak, maka aka nada efek samping yang terjadi akibat factor transkripsi itu sendiri. 

Selain itu untuk mengupayakan sifat mempunyai potensi besar dalam memperbanyak diri, para peneliti menyisipkan sel yang bersifat onkogenik ( dapat menyebabkan kanker). Tentu saja hal ini berbahaya karena meningkatkan resiko terjadinya keganasan iPS di kemudian hari.

Semoga saja suatu saat para peneliti dapat menemukan stem sel yang dapat membantu di bidang kesehatan tanpa melanggar etika -- etika dan menyebabkan kontroversi. Sampai di sini bahasan ku mengenai stem sel terutama stem sel embrionik. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.

Daftar Pustaka :

Halim, Danny dkk. 2010. Stem Cell Dasar Teori dan Aplikasi Klinis. Jakarta: Penerbit Erlangga

stemcells.nih.gov/

nature.com

sciencedaily.com

stemcells.nih.gov

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun