Mohon tunggu...
NINA KARINA ZAI
NINA KARINA ZAI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA MAGISTER AKUNTANSI

NIM : 55523110029 | Program Studi : Magister Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Universitas Mercu Buana | Pajak Internasional | Dosen : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KUIS 4 - Hubungan BUT, dengan Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme

8 Oktober 2024   11:38 Diperbarui: 8 Oktober 2024   11:44 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Presentasi "Apakah BUT Sebagai Aplikasi Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme" oleh Prof. Apollo, 2014

Keberadaan Fisik yang Permanen: BUT memiliki tempat usaha tetap seperti kantor, pabrik, atau fasilitas lain yang digunakan untuk menjalankan bisnis.

  • Kegiatan Ekonomi yang Berkelanjutan: BUT terlibat dalam aktivitas ekonomi secara terus-menerus, bukan bersifat sementara atau insidental.

  • Otonomi Operasional: Meskipun terhubung dengan perusahaan induk, BUT memiliki tingkat otonomi dalam operasional sehari-hari untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar lokal.

  •  

    Hubungan antara BUT dengan Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme

    Sumber : Presentasi
    Sumber : Presentasi "Apakah BUT Sebagai Aplikasi Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme" oleh Prof. Apollo, 2014

    Setelah memahami konsep Etika Protestan dan BUT, kita dapat mengidentifikasi beberapa hubungan yang saling terkait:

    1. Etos Kerja Keras dan Ekspansi Bisnis:

      • BUT merupakan manifestasi dari ekspansi bisnis yang agresif dan berkelanjutan oleh perusahaan multinasional. Hal ini sejalan dengan etos kerja keras dan semangat untuk terus berkembang yang diajarkan dalam Etika Protestan.
      • Contoh: Perusahaan yang mendirikan BUT di negara lain menunjukkan komitmen untuk bekerja keras dalam memasuki pasar baru, memahami budaya lokal, dan bersaing secara efektif.
    2. Asketisisme dan Reinvestasi Modal:

      • Prinsip asketisisme mendorong penghindaran pemborosan dan fokus pada reinvestasi keuntungan untuk pertumbuhan lebih lanjut. BUT sebagai entitas bisnis sering kali menginvestasikan kembali keuntungannya ke dalam operasi lokal untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
      • Contoh: Keuntungan yang diperoleh oleh BUT tidak diambil sebagai dividen secara langsung tetapi digunakan untuk pengembangan infrastruktur, pelatihan karyawan, dan inovasi produk.
    3. Rasionalitas Ekonomi dan Efisiensi Operasional:

      • Weber menekankan pentingnya rasionalitas dalam tindakan ekonomi. BUT dioperasikan dengan prinsip-prinsip manajemen modern yang menekankan efisiensi, produktivitas, dan optimalisasi sumber daya.
      • Contoh: Implementasi teknologi canggih, praktik manajemen terbaik, dan analisis pasar yang mendalam oleh BUT mencerminkan rasionalitas ekonomi.
    4. Panggilan dan Tujuan Ekonomi sebagai Tugas Suci:

      • Dalam Etika Protestan, mencapai kesuksesan ekonomi dianggap sebagai bagian dari panggilan hidup dan tugas suci. Perusahaan yang mendirikan BUT mungkin didorong oleh visi dan misi yang lebih besar daripada sekadar keuntungan finansial, seperti kontribusi terhadap pembangunan ekonomi global.
      • Contoh: Perusahaan yang berinvestasi di negara berkembang melalui BUT dapat membantu transfer teknologi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal.
    5. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
      Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun