Mohon tunggu...
Nina Karimatul khusna
Nina Karimatul khusna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN KH ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Transformasi Digital: Momentum Kebangkitan Ekonomi Syariah Indonesia di Era Digital

30 Oktober 2024   13:49 Diperbarui: 1 November 2024   06:59 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transformasi digital tidak bisa dihindari di zaman modern ini. Di Indonesia, transformasi digital telah menjadi salah satu tujuan utama pemerintah untuk meningkatkan produktivitas, daya saing, dan kesejahteraan sosial. Namun, penerapan transformasi digital ini tidak semudah membalikkan telapak tangan.Tantangan seperti kesenjangan digital, keamanan siber, dan kurangnya tenaga terampil masih menjadi hambatan utama. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang kuat dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan dan memastikan  transformasi digital bermanfaat  optimal bagi seluruh  masyarakat.

 Pemerintah perlu menyediakan infrastruktur digital yang memadai. Selain itu, pendidikan dan pelatihan digital juga harus ditingkatkan untuk membekali masyarakat dengan keterampilan yang mereka butuhkan di era digital. Oleh karena itu, transformasi digital bukan sekedar peluang bagi pertumbuhan ekonomi, tetapi menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial.

Pengaruh Ekonomi Digital terhadap Peluang Masa Depan Ekonomi Syariah

Negara berpenghasilan menengah seperti Indonesia diakui semuanya masih memiliki ketergantungan uang tunai yang tinggi. Tetapi ketika uang masih menjadi raja, pasar digital terus berinovasi dengan kecepatan yang luar biasa. Para pengguna e-commerce tumbuh seperti wabah beriringan dengan tingginya transaksi uang tunai. Transformasi digital telah menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. 

Dengan memanfaatkan teknologi digital, bisnis yang sesuai dengan syariah dapat menjangkau pasar yang lebih luas, meningkatkan efisiensi operasional, serta menciptakan produk dan layanan yang lebih inovatif.Penggunaan ekonomi digital membuat masyarakat mampu menjalankan usahanya meskipun mereka memiliki mobilitas tinggi. Aktivitas ekonomi seperti transaksi payment online selain mudah karena dapat dilakukan sendiri oleh penjual maupun dari pembeli yang semuanya termasuk dalam wirausahawan syariah juga dapat melibatkan pihak perbankan syariah sehingga kedua belah pihak memiliki kemudahan dalam mengakses.

Sementara itu ekonomi digital memiliki akses selama 24 jam dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun sehingga ruang pemakaian aplikasi ekonomi digital fleksibel dan sangat luas maka siapapun yang akan transaksi dapat dengan mudah melakukannya. Salah satu kegiatan ekonomi Syariah adalah promosi melalui media digital yang dikategorikan sebagai aktivitas relatif terjangkau dan berefek bila mampu dikelola dengan baik, sehingga menjadi salah satu penyebab promosi melalui media digital dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap tantangan masa depan ekonomi Syariah

Tantangan Transformasi Digital Bagi Kemajuan Perekonomian Indonesia

Perbankan atau Kewirausahaan Syariah harus membuktikan bahwa kegiatan ekonomi yang dilakukan sesuai dengan transaksi yang dilakukan.Oleh karena itu kualitas produk sangat penting agar konsumen muslim tidak merasa tertipu atau kecewa. Ekonominya harus menjamin supaya tidak hanya mendorong produktivitas dan pertumbuhan, namun juga menjadi pondasi yang bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat.

Kesenjangan digital adalah masalah serius yang harus segera diatasi. Pemerintah dan seluruh stakeholder perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. Dengan mengatasi kesenjangan digital, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan Sejahtera. 

Namun ada suatu hal yang tidak cukup diatasi oleh pemerintah saya yaitu kemanan siber. Keamanan siber bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau perusahaan, tetapi juga tanggung jawab individu. Setiap orang memiliki peran dalam menjaga keamanan siber, mulai dari menggunakan kata sandi yang kuat, tidak membuka email mencurigakan, hingga berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi di media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun