Mohon tunggu...
Beyond News
Beyond News Mohon Tunggu... Konsultan - Blog

Sharing technology news and updates

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Memperdalam Pengenalan Konsumen: Bagaimana Xaxis Menghubungkan Data Online dan Offline untuk Memberikan Hasil Maksimal

28 Mei 2020   10:07 Diperbarui: 28 Mei 2020   10:05 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak bisa dipungkiri bahwa data sedang berkembang pada kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan data konsumen yang secara khusus meningkat secara fundamental mengubah bagaimana brand beroperasi di area ini. 

Walaupun masa depan tanpa cookie akan segera terjadi, kemajuan dalam menentukan target kontekstual, peningkatan adopsi atas data konsumen yang telah disetujui seperti Platform Data Konsumen dan Panel Konsumen, dan  pertumbuhan dalam bagian data pertama memberikan pemasang iklan pandangan yang hebat tentang pelanggan mereka di dunia maya. Perusahaan juga menjadi lebih melengkapi diri dengan teknologi yang dapat menyediakan pemasar dengan data konsumen di dunia nyata, seperti geofencing, beacon sistem point-of-sale (POS). 

Namun, di saat brand memiliki rich data konsumen yang diperoleh secara online dan offline, data ini terisolasi tanpa ada penghubung untuk mensinergikannya. Data yang terisolasi ini menghasilkan media planning yang terisolasi juga untuk kampanye online dan offline, tanpa ada data lain yang mempengaruhi. Econsultancy menemukan bahwa 23% pemasar di Asia Tenggara percaya bahwa solusi yang mereka miliki saat ini sangat hebat dalam menyediakan data integrasi dan menyatukan pandangan dari seluruh kanal. 

Di eranya omnichannel, para pemasar tidak mampu menerima pengertian konsumen yang terpecah belah. Terutama dengan adanya efek pandemi COVID-19, dimana jalur yang sudah kompleks juga terus berkembang, membuat perubahan perilaku konsumen secara jangka panjang dan tidak mudah ditebak. Supaya para pemasar tetap  bertanggung jawab, dan secara efektif mengatur hasil bisnis dengan media di masa pasca COVID, sangat penting untung menghubungkan celah antara data online dan offline untuk mencapai akses atas sudut pandang konsumen 360 derajat pada seluruh perjalanan.

MEDIA PLANNING TERISOLASI DAN KONSUMEN 2 DIMENSI

Biaya yang dihabiskan untuk media online dan offline masih tinggi di Asia Pasifik. Andil online pada biaya iklan diprediksi meningkat +550% pada tahun 2023, dan walau biaya untuk media tradisional offline dikeluarkan lebih sedikit, kanal tradisional ini tetap menjadi bagian yang penting pada bujet periklanan. Iklan luar ruang khususnya masih kuat di regional, meningkat lebih dari 19% di 2019. 

Dalam membuat rencana kampanye, brand tentunya menggunakan rich data untuk konsumen online dan offline, secara acuan segmentasi dan membuat target. Masalahnya adalah kedua data tersebut berada terpisah satu sama lain, dan tim media planning tidak dapat menggunakan data online untuk mempengaruhi rencana dan pengukuran media offline, begitu pula sebaliknya. 

Kurangnya penghubung memberi dampak pada media planning, yaitu menjadi terpisah dari kompleksnya realitas perilaku konsumen di seluruh kanal. Tidak seperti akses ke data online dan offline saat ini, konsumen tidaklah dua dimensi. Mereka tidak hidup terisolasi dalam dunia online dan offline, dan jejak pembelian konsumen tidak lagi menjadi hal yang mudah diprediksi. 

Sebagian besar pemasar akan terbiasa dengan konsep omnichannel webrooming (dimana konsumen mengumpulkan informasi tentang produk secara online lalu melakukan pembelian offline) dan showrooming (dimana konsumen secara fisik datang ke toko untuk melihat langsung dan merasakan produk sebelum akhirnya melakukan pembelian secara online), namun bahkan konsep ini pun terasa terlalu menyederhanakan representasi betapa dinamisnya jejak pembelian sekarang ini. 

Pada dunia nyata, konsumen berada di perubahan konstan antara titik online dan offline, saat keduanya berusaha bertemu, namun yang terjadi adalah simpang siur aksi dan interaksi dengan brand pada saat akan dibeli. Memahami simpang siur dan mendapatkan satu pendapat konsumen pada saat mereka bertransisi dari titik online dan offline sangatlah penting, terutama di Xaxis, dimana mengarahkan hasil bagi klien adalah keahlian kami. 

MENGARAHKAN HASIL DENGAN MENGHUBUNGKAN DATA ONLINE DAN OFFLINE

Tim Solusi dan Strategi Inovasi di Xaxis telah menciptakan Beyond, sebuah solusi rintisan untuk menghubungkan celah antara data konsumen yang terisolasi untuk membantu pemasang iklan lebih efektif dalam mengarahkan hasil bisnis. 

Beyond memanfaatkan platform manajemen data milik Group M [m]Insight, yang membangun database potret data online, dengan menggabungkan data pemasang iklan seperti perilaku konsumen di website milik brand dan aplikasi mobile, dengan data third-party berdasarkan perilaku browsing, untuk menyediakan gambaran yang lebih lengkap tentang bagaimana perilaku seseorang berbelanja online. Beyond lalu melangkah sedikit lebih jauh untuk menyatukan rich portrait data yang tersedia di [m]Insight dengan data pergerakan offline, untuk menghubungkan celah dan menemukan perilaku konsumen sesungguhnya, di dunia maya dan dunia nyata. 

Penghubung digunakan untuk mengarahkan hasil yang beragam pada multi-sektor

  • Bioskop dan perusahaan entertainment menggunakan insight dari penonton film sesungguhnya untuk menyampaikan kampanye online mereka, ketimbang mentargetkan kepentingan umum yang berdasarkan pada target audiens film. Dengan demikian mereka bisa mencapai audiens yanng lebih relevan dan berpotensi membawa pengunjung kembali ke bioskop.
  • Pengusaha retail mempelajari lokasi yang paling sering dikunjungi konsumen, untuk disampaikan ke tim planning iklan Out Of Home (OOH) dan Digital Out-Of-Home (DOOH), agar dapat meningkatkan awareness di tempat-tempat tersebut. 
  • Produsen otomotif mendapatkan visi dari showroom lain yang konsumen mereka kunjungi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas atas kompetitor mereka sebenarnya. Lalu menjalankan kampanye agar bisa semakin agresif mengarahkan audiens kompetitor ke halaman uji coba mereka. 
  • Jaringan fast food (makanan cepat saji) menciptakan audiens persona pengunjung untuk lokasi toko fisik berdasarkan dari perilaku pergerakan dan apa yang mereka browsing, lalu memberikan mereka iklan yang dinamis dengan harga yang paling masuk untuk mendorong konversi online. 

ilustrasi: Xaxis
ilustrasi: Xaxis
Apakah brand berharap untuk mengarahkan konversi online atau mengawasi jejak offline, sinergi yang Xaxis tawarkan dengan Beyond membekali pemasar dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang audiens mereka di seluruh kanal, menyediakan insight yang dapat dijadikan aksi/tindakan dan segmen yang digunakan untuk memperkaya strategi media planning mereka, dan supaya mereka dapat mengarahkan hasil dengan seluruh Solusi Xaxis. 

Beyond adalah solusi yang menempatkan Xaxis terdepan dalam inovasi, terutama dalam meraih 360 derajat pandangan konsumen. Sekarang saatnya bagi para pemasar untuk mengubah data terisolasi mereka, dan memaksimalkan usaha supaya dapat bertemu dengan audiens mereka yang sebenarnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun