Mohon tunggu...
NinaFitriyanti
NinaFitriyanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Teori Konsumsi

5 Oktober 2018   11:15 Diperbarui: 5 Oktober 2018   11:29 4041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

5) Perkiraan tentang masa depan (household expectation about the future). Jika rumah tangga memperkirakan masa depannya makin baik, mereka akan merasa lebih leluasa untuk melakukan konsumsi. Karenanya pengeluaran konsumsi cenderung meningkat. Jika rumah tangga memperkirakan masa depannya makin jelek, mereka pun mengambil ancang-ancang dengan menekan pengeluaran konsumsi.

6) Kebijakan pemerintah mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan. MPC pada kelompok masyarakat berpendapatan tinggi lebih rendah dibanding MPC pada kelompok masyarakat yang berpendapatan rendah. Keinginan pemerintah untuk mengurangi ketimpangan dalam distribusi pendapatan ternyata akan menyebabkan bertambahnya pengeluaran konsumsi masyarakat secara keseluruhan. Misalnya, Rp.100 juta yang ditarik oleh pemerintah dalam bentuk pajak dari kelompok masyarakat berpendapatan tinggi  (dengan MPC sebesar 0,65) akan menyebabkan berkurangnya konsumsi mereka sebanyak Rp.65 juta. Namun tambahan pendapatan sebanyak Rp.100 juta itu yang diterima oleh kelompok masyarakat berpendapatan rendah (dalam bentuk transfer payment, subsidi) akan menyebabkan pengeluaran konsumsi mereka bertambah sebanyak Rp.80 juta (karena MPC mereka sebesar 0,8). Dengan demikian tampak bahwa dengan tingkat pendapatan nasional yang sama, besarnya konsumsi masyarakat menjadi lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya, karena kebijakan pemerintah melakukan redistribusi pendapatan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun