Fatin masih memiliki pekerjaan rumah yang sangat banyak, termasuk mengasah vocal lewat kursus pada guru yang tepat dan mengatasi rasa nervous in crowd ketika berada di panggung dengan audience yang bukan lovers-nya.
SMEI juga bisa belajar dari anjloknya  views VC Kaulah Kamuku di Youtube dan semestinya berancang-ancang untuk segera release VC tracks saat kugelap saat kuremang, hold me, good bye, atau mengenangmu mengingatmu jika ingin menjaring swing listeners.
Kerja sama dengan Sony Music Sweden untuk album kedua Fatin sepertinya merupakan suatu keharusan untuk menjaring lovers baru dan mengincar lebih dari tujuh platinum sales.
Selamat buat Fatin, Fatinistic, Fatin-Lovers, dan SMEI atas pencapaian lima awards di Anugerah Music Indonesia. Semoga Fatinistic tetap solid dan Fatin terus bekerja keras dan lebih baik lagi agar mampu prestasi-prestasi bermusik dengan echo ke benua lain.
Datuk Rossa pun mencuitkan kebahagiaan dan rasa syukurnya atas (lagi-lagi) penghargaan yang diterima oleh muridnya di ajang XFI season pertama itu. Suatu capaian langka dari seorang murid dengan kode from zero to hero. Dan mungkin memerlukan waktu yang lama  untuk mendapatkan  murid dengan kombinasi talenta dan anugerah yang luar biasa seperti Fatin ini. Ah, memang Teteh ini memiliki hati yang seindah nama bunga. Terimakasih Guru Rossa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H