Mohon tunggu...
Febri Nina Fathrattu
Febri Nina Fathrattu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

saya adalah seseorang yang sangat suka membaui hujan...simple.....dreamer...writter (masih dalam tahap belajar) ...and Kutu Buku :) twitter : @okitafathrattu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Membaui Hujan Bagian 1 : RAIN

21 Juli 2012   07:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:45 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“ Ibu akan membiarkan Rain pindah?”

“ Tentu saja. Sebagai seorang ibu, ibu menginginkan yang terbaik untuk kalian berdua. Walaupun itu berarti harus berpisah sementara waktu hingga kalian menggapai cita – cita.”

Rian lagi – lagi hanya terdiam mendengar pernyataan ibunya. Akhirnya ia beranjak ke kamarnya.

-Malamnya-

“ Rian mana bu?” tanya Rain mendapati ibu hanya berdua dengan ayahnya di meja makan.

“ Dia ada di kamarnya. Sejak pulang sekolah ia mengunci diri di kamar. Ibu khawatir, coba kamu bujuk dia untuk makan. Siapa tahu kalau kamu yang membujuknya, dia mau.”

Tok!Tok!Tok!

Rian bukan tidak mendengar ketukan di pintu, namun ia telah menduga bahwa Rain yang mengetuk. Lama di biarkannya Rain berdiri di balik pintu hingga tak terdengar lagi suara ketukannya. Akhirnya Rian meraih ponselnya.

“ Halo Pak, saya mau mencobanya, kapan waktunya?”

Rian berbicara di telpon dengan seseorang.

“ Baiklah, besok saya ambil formulirnya ke tempat bapak. Terima kasih pak.” Ujar Rian akhirnya seraya menutup telpon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun