Satu tahun virus corona atau yang dikenal dengan Covid 19 mewabah di negara kita, Indonesia ini. Virus corona atau Covid 19 pertama kali muncul di Wuhan, China pada tahun 2019. Virus ini dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan dengan cepat sekali proses penyebarannya dan dapat menyebabkan kematian.
Akibat adanya virus ini, hampir setiap sendi kehidupan masyarakat menjadi sulit, seperti banyak pekerja yang kena PHK (Pemutsan Hubungan Kerja), sekolah-sekolah dan kampus diliburkan, serta aktifitas-aktifitas sosial menjadi terbatasi.
Banyak upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi angka penularan Covid 19, seperti diberlakukannya lockdown dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Setelah dirasa tidak terlalu efektif, pemerintah kemudian memberlakukan New Normal. New normal diartikan sebagai tatanan baru beradaptasi dengan Covid 19.
Meski telah diberlakukan new normal, mawas diri tetap diperlukan untuk upaya pencegahan penularan Covid 19. Jangan karena telah diberlakukan new normal, kita menjadi seenaknya sendiri. Mawas diri dapat dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, seperti cuci tangan setiap atau setelah akan melakukan sesuatu, memakai masker ketika berpergian dan tetap melakukan sosial distancing di tempat-tempat umum.
Apalagi sekarang ini tempat wisata dan mall-mall sudah banyak yang dibuka kembali, ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita untuk bagaimana bisa menjalani hidup normal dengan tanpa mengabaikan keamanan untuk diri sendiri dan orang lain.
Banyak dijumpainya masyarakat yang kurang patuh terhadap protokol kesehatan yang ada, seperti pergi ke luar dengan tidak memakai masker, mendasari adanya razia masker oleh polisi di sejumlah ruas jalan utama yang ramai. Diharapkan dengan adanya razia masker, dapat membuat masyarakat lebih patuh dan menjadikan jera bagi yang tidak mematuhinya.
Jika setiap orang selalu mawas diri dan tetap mematuhi aturan protokol kesehatan yang ada, mungkin penularan Covid 19 dapat sedikit berkurang. Mawas diri sangat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain dalam kondisi sekarang ini. Jika bukan dimulai dari dari sendiri, lalu dari siapa lagi?
Oleh: Nina Nur Kamila
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang
Kelompok 40 KKN MIT DR 11
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H