Mohon tunggu...
nimelnasution
nimelnasution Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa semster 3

Hallo, Nama saya Nimel Nasution anak pertama dari empat bersaudara, hobby saya bisa dikatakan bermacam macam seperti olahraga badminton berenang, dan saya suka memasak juga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hujan di Desa Tanpa Langit

20 November 2024   22:13 Diperbarui: 20 November 2024   23:43 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, desa Sukagalih tak lagi terlihat. Ia berdiri di atas padang rumput yang tak ia kenal, dan tak ada seorang pun di sekitarnya. Jaka merasa senang karena akhirnya ia menemukan langit, tapi hatinya juga merasa hampa.

Saat ia berjalan menyusuri padang rumput, ia mendengar suara yang familiar. Itu adalah suara ibunya. Ia menoleh ke arah suara itu, tapi tak ada siapa-siapa. Hanya angin yang berhembus lembut.

Jaka menyadari sesuatu. Langit memang indah, tapi ia telah kehilangan sesuatu yang lebih penting: keluarganya, desanya, dan orang-orang yang mencintainya. Langit adalah kebebasan, tapi ia juga kesepian.

Ia duduk di bawah pohon besar, menatap langit biru yang selama ini ia cari.

"Apakah ini sepadan?" bisiknya pada dirinya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun