Mohon tunggu...
Ihsan Helmi
Ihsan Helmi Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Ekonomi Islam

menulislah, sehingga ilmu kita akan terikat

Selanjutnya

Tutup

Money

Vaksin: Pemicu Ekonomi di Kala Virus yang Tak Berujung

3 November 2020   05:55 Diperbarui: 3 November 2020   06:03 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

       Strategi utama yang dilakukan pemerintah adalah sesuai dengan tagline yang pertama, yaitu Indonesia Sehat, yang artinya masyarakat harus terbebas dari wabah Covid-19 terlebih dahulu. Kemudian yang kedua Indonesia Bekerja, yang akan telah dipersiapkannya instrumen hukum yang kontroversial dalam diri Undang-Undang Ciptaker (Cipta Lapangan Pekerjaan). Kemudian yang terakhir baru Indonesia Tumbuh, yang sebagai puncak dari pemulihan ekonomi agar paling minimal, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh seperti sedia kala dan lebih-lebih bisa menjadi negara yang maju perekonomiannya.

Hal yang Harus Diperhatikan Pemerintahan

       Vaksinasi boleh saja menjadi solusi utama dalam Pandemi Covid-19. Tetapi yang harus diperhatikan paling penting adalah kepercayaan rakyat dengan pemerintahnya sendiri. Yang perlu diingat bahwa UU Ciptaker yang sudah disahkan itu membuat kepercayaan masyarakat menurun terhadap pemerintah. Oleh karenanya hemat penulis, pemerintah harus merencanakan startegi komunikasi yang bagus, supaya rakyat Indonesia bisa percaya bahwa vaksin Covid-19 aman digunakan.

       Satu hal contoh yang baik dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang mana beliau menjadi relawan percobaan uji klinis tahap ketiga vaksin sinovac yang akan didistribusi ke masyarakat. Oleh karenanya sikap yang ditujukan oleh Gubernur Jawa Barat merupakan sikap teladan yang patut ditiru oleh pemerintah pusat untuk memastikan bahwa vaksin virus Covid-19 aman digunakan. Dengan demikian kepercayaan masyarakat akan meninggi terhadap keamanan dan kehalalan vaksin tersebut.

       Kemudian terkait pemulihan ekonomi, Menteri Keungan 2013 -- 2014 Chatib Basri mengingatkan bahwa keberadaan vaksin Covid-19 tidak akan serta merta langsung memulihkan ekonomi Indonesia. Karena jika sudah ada vaksin Covid-19 maka membutuhkan pendistribusian ke seluruh masyarakat dan itu diperlukan sumber daya yang tidak sedikit. Oleh karenanya, ia mengatakan selama vaksin Covid-19 belum terdistribusi secara merata, masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan.

       Hal senada diungkapkan oleh Menteri Keuangan saat ini Sri Mulyani, bahwa distribusi vaksin akan ada tantangan yang dihadapi oleh pemerintah. Mulai dari logistik, insentif, hingga distribusi yang tidak mudah. Kemudian juga pembahasan pemberian secara gratis dan berbayar yang akan digolongkan juga harus diatur dalam rancangan APBN 2021.

       Dengan segala tantangan yang ada, penulis berharap hal-hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah dipikirkan bagaimana strateginya agar apa yang diharapkan oleh masyarakat yang menginginkan kehidupan normal lagi bisa segera teralisasikan kedepannya. Dan hal itu salah satu bisa terwujud adalah dengan adanya vaksinasi virus Covid-19.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun