Mohon tunggu...
Nimaturrosyidah
Nimaturrosyidah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Baik

Pantang menyerah

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Desaku, Banjir karena Pembuangan Sampah di Selokan

16 November 2020   01:20 Diperbarui: 16 November 2020   02:13 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencemaran lingkungan bukanlah hal baru yang ada dilingkungan sekitar. Namun sudah banyak kasus yang terjadi dan berdampak pada kerugian besar bagi makhluk hidup khususnya manusia.

Di daerah tempat saya tinggal, di desa Bancak, Gunungwungkal. Di sini termasuk daerah pegunungan, namun terjadi banjir karena ulah masyarakatnya sendiri. Masyarakat yang minim kesadaran akan kebersihan lingkungan.

Kurangnya kedisiplinan masyarakat dalam membuang sampah. Masyarakat disekitar desa ini, khususnya masyarakat bagian atas masih banyak yang membuang sampah di selokan. Selokan yang harusnya berfungsi untuk saluran air, kini dijadikan tempat pembuangan sampah oleh masyarakat sekitar.

Minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan berdampak buruk bagi orang banyak. Ketika terjadi musim hujan seperti ini, sampah yang menumpuk diselokan akan menyumbat saluran air. Sehingga sampah-sampah yang berada di selokan meluap kesepanjang jalan, dan tak jarang masuk ke pekarangan rumah warga yang berada didaerah rendah.

Meluapnya sampah ke sepanjang jalan, tentunya sangat menganggu pengguna jalan. Saya harap warga masyarakat sekitar, sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan agar tidak merugikan orang lain. Saya sarankan untuk setiap warga membuat tempat pembuangan sampah sendiri, supaya tidak membuang sampah diselokan dan menyebabkan terjadinya banjir.

Selain pencemaran lingkungan membuang sampah diselokan, juga membuang limbah popok bayi/pampers di sungai desa Bancak. Ada sebagian warga yang kurang kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan. Mereka-mereka tanpa rasa bersalah membuang limbah popok bayi/pampers ke sungai. Yang mengakibatkan ikan-ikan disungai mati, bahkan kemungkinan besar terjadinya banjir.

Padahal sudah ada sanksi bagi setiap warga yang membuang sampah popok bayi/pampers di sungai akan dikenai denda ratusan ribu. Tapi sanksi tersebut tidak berlaku secara adil. Masyarakat masih terus melakukan perbuatan buruk tersebut.

Terus siapakah yang punya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan hidup? Yaitu mereka para pemuda karang taruna desa Bancak yang bergotong-royong untuk membersihkan semua sampah yang ada di sungai.

Tanpa ada rasa jijik ataupun malu, karena mereka kaum muda memang seharusnya sadar akan pentingnya lingkungan hidup yang bersih, nyaman, dan tentram.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun