Mohon tunggu...
Nimas Sekar
Nimas Sekar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Undip Berikan Sosialisasi Penanganan Limbah Selama Isolasi Mandiri Covid-19

7 Agustus 2021   01:40 Diperbarui: 7 Agustus 2021   01:43 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang (6/8/2021) Pandemi Covid-19 memasuki masa yang mengkhawatirkan. Jumlah infeksi baru terus mengalami peningkatan. Seiring dengan peningkatan jumlah kasus Covid-19, fasilitas kesehatan di dalam negeri, terutama di Pulau Jawa, juga mengalami kondisi darurat. 

Menimbang tingginya tingkat keterisian rumah sakit, baik mereka yang terinfeksi namun tidak memiliki gejala, maupun orang yang terinfeksi dengan gejala ringan, diminta untuk melakukan perawatan atau isolasi mandiri di rumah masing-masing. 

Limbah yang dihasilkan selama kegiatan isolasi mandiri ini penting untuk dikelola, karena sebagian merupakan limbah infeksius. Limbah semacam ini perlu dibuang secara benar untuk mencegah penularan virus corona, baik ke anggota keluarga, masyarakat di sekitar, maupun petugas kesehatan dan petugas kebersihan. 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI mengeluarkan Surat Edaran tentang Pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun) dan Sampah Rumah Tangga dari Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19).

Limbah infeksius yang muncul di masa pelaksanaan isolasi mandiri berasal dari dua sumber. Pertama, limbah infeksius dari anggota keluarga yang sedang melakukan isolasi mandiri karena berstatus orang tanpa gejala, atau penderita dengan gejala ringan. 

Limbah yang masuk dalam kelompok ini seperti limbah bekas alat pelindung diri, seperti masker dan sarung tangan, serta sisa makanan. Sumber kedua adalah limbah yang berasal dari perilaku sehat selama pandemi. Yang dimaksud di sini seperti masker yang dipakai oleh anggota keluarga yang sehat.

Melihat situasi tersebut, Seorang mahasiswa Universitas Diponegoro yang bernama Nimas dan sedang melakukan KKN memberikan sosialisasi kepada warga RW 09 Kelurahan Jomblang mengenai cara pengelolaan limbah yang dihasilkan selama isolasi mandiri yang benar dan aman. Sehingga tidak berpotensi menyebarkan virusnya lagi kepada anggota keluarga, masyarakat di sekitar, maupun petugas kesehatan dan petugas kebersihan.

Lalu seperti apa bentuk pengelolaan limbah selama masa isolasi mandiri? Berikut langkah-langkah yang disarikan dari penjelasan Kementerian Kesehatan:

Contoh limbah infeksius di rumah tangga yang terdapat ODP ini yaitu seperti sampah masker, tisu dan sarung tangan sekali pakai. Berikut beberapa cara pengelolaan limbah infeksius kategori ini, yang bisa Anda lakukan.

  • Pisahkan sampah masker, tisu dan sarung tangan sekali pakai
  • Gunting sampah tersebut
  • Rendam di dalam larutan disinfektan
  • Lanjutkan dengan dikemas secara khusus dengan beri tanda limbah B3
  • Buanglah
  • Pastikan Anda menggunakan alat pelindung diri dalam melakukan tindakan pemilahan dan pengelolaan sampah tersebut
  • Jangan lupa untuk mencuci tangan menggunakan sabun


Penanganan limbah dalam kategori ini bisa dilakukan mandiri oleh pemilik rumah, atau dikelola secara komunal yaitu melalui tempat penampungan limbah B3 di sekitar lingkungannya jika ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun