Pencemaran lingkungan merupakan salah satu tantangan global yang semakin serius akibat meningkatnya aktivitas manusia. Berbagai bentuk pencemaran, seperti polusi udara, air, dan tanah, tidak hanya merusak keseimbangan ekosistem, tetapi juga berdampak signifikan pada kesehatan manusia. Limbah dari industri, emisi kendaraan bermotor, serta penggunaan bahan kimia yang tidak terkendali menjadi faktor utama yang memicu masalah ini.
Selain udara, pencemaran air dan tanah juga menjadi ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat. Pencemaran air di wilayah perkotaan disebabkan oleh limbah domestik dan industri yang tidak terkelola dengan baik, sedangkan pencemaran tanah banyak terjadi akibat penggunaan pestisida dalam pertanian. Dampaknya terhadap kesehatan masyarakat sangat beragam. Sebagai contoh, polusi udara dapat memicu gangguan saluran pernapasan seperti asma dan ISPA. Sementara itu, pencemaran air oleh limbah domestik dan logam berat meningkatkan risiko penyakit seperti diare, keracunan, hingga penyakit kronis lainnya. Selain itu, pencemaran tanah oleh bahan kimia berbahaya turut memengaruhi kualitas pangan yang dikonsumsi, sehingga berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan (Khoiriyah & Susilawati, 2023).
     Â
B. Jenis-jenis Pencemaran Lingkungan
1. Pencemaran Air
      Pencemaran air terjadi ketika air mengalami perubahan sifat atau kualitasnya, seperti berbau, berwarna, atau mengandung bahan berbahaya. Penyebabnya bisa berasal dari sampah rumah tangga, limbah industri, atau pertanian. Air yang tercemar dapat menyebabkan penyakit seperti diare (akibat bakteri E. coli) dan demam berdarah dengue (DBD) (akibat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti di genangan air). Upaya pencegahan termasuk mencuci tangan dengan sabun dan menjaga kebersihan lingkungan.
2. Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh bahan berbahaya seperti karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2) yang berasal dari asap kendaraan, pabrik, dan pembakaran sampah. Dampaknya antara lain penyakit asma dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi polusi udara.
3. Pencemaran Tanah
      Tanah tercemar oleh bahan kimia berbahaya akibat penggunaan pestisida atau pembuangan limbah. Dampaknya termasuk kerusakan sistem saraf dan kanker. Untuk mencegahnya, penting untuk mencuci tangan setelah kontak dengan tanah, menjaga kebersihan lingkungan, dan mengonsumsi makanan yang berasal dari sumber yang aman.
C. Dampak Pencemaran Lingkungan
      Pencemaran lingkungan memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan manusia. Lingkungan yang tidak sehat, yang tercemar dan tidak terawat, tidak hanya mempengaruhi alam tetapi juga berdampak buruk bagi manusia dan sekitar. Saat ini, banyak masyarakat yang kurang sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan dan bagaimana aktivitas manusia dapat memengaruhi kondisi lingkungan secara besar-besaran. Peraturan mengenai lingkungan hidup bertujuan untuk mengatasi masalah seperti pemanasan global dan perubahan iklim. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pencemaran lingkungan menyebabkan jutaan kematian setiap tahunnya, yang sebagian besar disebabkan oleh tindakan manusia. Pencemaran ini berkontribusi pada penurunan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
D. Solusi yang dapat dilakukan
1. Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan melalui edukasi di sekolah, media massa, dan komunitas. Hal ini mencakup pemahaman tentang cara-cara pencegahan pencemaran, seperti pengelolaan sampah yang baik, serta pentingnya tidak membuang limbah sembarangan.
2. Pengelolaan Limbah yang Lebih Baik
Memperbaiki sistem pengelolaan limbah, baik limbah domestik, industri, maupun pertanian. Ini termasuk pengolahan limbah cair dan padat secara tepat sehingga tidak mencemari air dan tanah. Pemerintah dan sektor swasta dapat bekerja sama untuk menyediakan fasilitas pengolahan limbah yang memadai di daerah perkotaan dan pedesaan.
3. Penggunaan Teknologi Ramah Lingkungan
Mendorong penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dalam industri dan transportasi, seperti penggunaan energi terbarukan dan kendaraan listrik. Teknologi ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
4. Penanaman dan Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau
Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya ruang terbuka hijau di perkotaan untuk mengurangi polusi udara, meningkatkan kualitas udara, dan menyediakan tempat yang sehat bagi masyarakat untuk beraktivitas. Pemerintah daerah dan masyarakat dapat berkolaborasi dalam menanam pohon dan merawat taman kota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H