Budi Darma piawai dalam mengaplikasikan Teori Jungkir Balik dalam setiap karyanya, sebagai pengungkapan nilai, moral, kehidupan masyarakat sehari-hari, hingga kisahnya sendiri. Karya-karya Budi Darma sarat akan makna pencarian jati diri, isu dan nasib manusia yang beliau tuangkan dengan apik.
Mahasiswi sastra yang menghadiri simposium tersebut, Fina dan Kharis, keduanya menyatakan bahwa alasan mengikuti simposium untuk mengetahui lebih banyak mengenai maksud penalaran dibalik karya-karya Budi Darma. "Beliau menyajikan sastra dalam bahasa yang unik, menjadikan sastra sebagai hal yang tak punya batasan, tetapi tetap memiliki makna yang mengesankan," ujar Kharis.
Sejalan dengan Kharis, Fina juga menyatakan bahwa karya Budi Darma tentang sebab-akibat yang mengembangkan imitasi dan menciptakan aliran sastra yang khas. "karya Budi Darma tidak bisa dibingkai dalam satu kategori saja karena itu kumpulan dari perspektif yang tak terbatas," pungkas mahasiswi sastra inggris itu. Â
Sastrawan dan Akademisi yang Akan Selalu Dikenang
Simposium Menuju Teori Sastra: "Dunia Jungkir Balik Budi Darma" memang menjadi salah satu cara mengenang jasa beliau sebagai sastrawan dan akademisi yang akan menginspirasi pelajar dan anak-anak bangsa.Â
"jasa beliau sangat besar dalam menginspirasi anak bangsa, terutama pada sastrawan di negeri ini," ujar Much. Khoiri.Â
Simposium yang diadakan oleh UNESA tidak hanya untuk mengenang sang legenda sastra Indonesia, tetapi juga menyajikan kisah inspiratif dan ilmu yang luar biasa bagi generasi muda pecinta sastra di Indonesia.Â
"Pak Budi Darma adalah guru bagi kami semua dan jasa-jasanya akan sangat terpatri di dalam diri kita semua. Beliau juga membawa harum nama bangsa di dunia sastra maupun dunia pendidikan," pungkas Sirikit Syah.
Meski beliau telah berpulang, tetapi karya-karya yang mengesankan, kebaikannya sebagai kerabat dan akademisi, serta perannya yang begitu besar pada dunia sastra Indonesia akan selalu dikenang dan menjadi harta berharga bagi Indonesia.Â
Selamat jalan Prof. Budi Darma, jasamu untuk negeri ini akan selalu kami kenang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H