Mohon tunggu...
eny mastuti
eny mastuti Mohon Tunggu... -

Ibu dua orang remaja. Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Hidupmu Sudah Cukup Update?

31 Agustus 2017   19:44 Diperbarui: 31 Agustus 2017   19:52 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah hidupmu sudah cukup Update?

Hm....kayaknya sih..., sudah.

Apa buktinya ?

Banyak lah buktinya.

Di media sosial, apa yang sedang ramai?

Perang opini masih sengit. Pegiat media sosial nya ya itu --itu saja sih... Suara mereka, sejauh ini selalu konsisten : pro atau kontra penguasa.. Membela atau menentang kebijakan.

Yang sedang ramai...

Saracen, MOU baru PT Freeport Indonesia, prestasi kontingen Indonesia pada SEA Games Malaysia  2017, keaksian Angelina Sondakh dan OTT KPK, akun infotwiwor, dan  akun gaul milik kementrian/lembaga negara.

Suka?

Enggak terlalu.

Alasannya?

Model adu argumen nya kurang mendidik. Debat data dan fakta hanya se uprit, setelah itu switch ke adu sumpah serapah, hina, caci maki dan serangan personal lain. Jadi hilang substansi nya...

Apa yang menarik atau yang khas?

Ehmmm, mereka selalu merasa benar. Lemah atau kuat opini, tak jadi soal. Yang penting  harus beda.

Mereka seperti nya tidak mengenal kata maaf dan ralat kalimat.

Bisa diulas untuk masing-masing contoh berita dan pro kontra nya?

Polisi menggulung sindikat penjual jasa sebar berita bohong  bertarif jutaan rupiah. Disebutkan. anggota kelompok ini mencapai ratusan ribu. Bekerja berdasarkan pesanan untuk menyebar berita bohong, ujaran kebencian dan sejenisnya.

Banyak yang acungkan jempol dan berharap cuaca di media sosial menjadi adem, karena produsen konten hoax dan provokatif diciduk.

Namun, ada yang menganggap  itu hanya drama. Mereka curiga produsen ujaran kebencian  yang sebenarnya ya.., sang penguasa. Timing  penangkapan diyakini sebagai taktik pengalihan isu, karena dalam waktu yang sama, sertifikat HGB -- Hak Guna Bangunan, untuk salah satu pulau reklamasi di teluk Jakarta, tiba-tiba terbit.

Minggu ini pemerintah mengumumkan, PT Freeport Indonesia menyetujui divestasi saham 51%, serta komitmen membangun smelter dalam 5 tahun sampai Januari 2022.  Banyak yang bertepuk tangan gembira untuk lonjakan jumlah saham ini. Tetapi narasi kontra dan mementahkan semua capaian, juga muncul. Ini bukan prestasi, tetapi sebuah langkah mundur yang tidak cerdas, kata kelompok sebelah.

Jebloknya prestasi atlet Indoneisa di arena Sea Games Malaysia 2017 menjadikan pemerintah sebagai sasaran tembak para haters. Rangkaian "kata-kata mutiara" bagaikan mendapat panggung untuk tampil maksimal menghabisi kementrian penanggung jawab atlet.

Angelina Sondakh saat bersaksi dalam sidang kasus korupsi proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) Universitas Udayana dan Wisma Atlet bagi terdakwa Dudung Purwadi di Pengadilan Tipikor Jakarta menyatakan, Partai Demokrat mendapat jatah 20 persen dari tiap proyek yang digarap pemerintah. Pernyataan bunda cantik ini langsung dibantah Partai Demokrat.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus turun gunung dengan melakukan serangkain Operasi Tangkap Tangan (OTT) pejabat daerah. Setelah Jawa Timur, kini sasaran bergeser ke Jawa Tengah. Walikota Tegal, ditangkap KPK dengan tuduhan menerima uang haram lebih dari 5 milyar rupiah.

Yang agak santai nih....

Akun Infotwitwor adalah the rising star di media sosial. Mengutip Voxpop Indoneisa, dalam sekejap, jumlah pengikut akun infotwitwor menembus 30 ribu followers. Twit  berisi capture twitwar aneka tema. Ada genre drama, adu argumen ilmiah, ada pula perang sumpah serapah.

Muncul Admin akun lembaga / kementrian yang gaul.  Akun --akun ini tidak melulu bersikap resmi sebagai juru bicara organisasi milik pemerintah, tetapi juga telaten menjawab pertanyaan usil iseng. Label baru pun disematkan : konsultan cintrong. Senada, ada akun pribadi yang awalnya serius berbagi ilmu tata Bahasa Indonesia, namun lambat laun ketularan juga menjadi gaul, sangat lihai meladeni ulah netizen.

Update  Infotaintmen, apa saja ?

Hmm...., balik lagi ke akun gaul kementrian/ lembaga ya, akun Ditjen Pajak membidik artis-artis yang diduga belum taat pajak. Cara dan bahasa teguran nya, anak muda banget...

Barisan patah hati nasional masih saja mengumbar kepiluan atas pernihakan Raisa -- Hamish Daud. Meskipun dikemas lucu, jeritan hati masih tetap nyaring terdengar. Kasiaan.

Suara duka Ashanty yang galau karena ulah keponakan yang dirasa melampaui batas.

Ada info terbaru dari dunia kesehatan?

Ada. Perang opini di media sosial, maraknya hoax memakan korban. Ditulis CNN Indonesia, Andri seorang  Psikiater menyatakan riuhnya perkembangan media sosial akhir-akhir ini memicu muncul nya gangguan jiwa pada beberapa orang.

Sementara dokter Ryu Hasan, seorang neurosurgeon mengungkapkan, poligami sangat dipengaruhi oleh DNA atau gen. Jadi poligami ternyata tidak hanya ditularkan tetapi juga diturunkan. Wow...

Oke..., bagaimana bisa tau banyak dan banyak tau?

Ya aktif membaca berita terkini dong..., Semua orang tetap bisa eksis bermodalkan smartphone dan internet yang kuat dan stabil.

Internet kuat dan stabil? Nggak berat di ongkos? Bagaimana cara nya?

Nah itu dia... saya memilih XL 4G LTE.

LTE / Long Term Evolution adalah tipe dari teknologi 4G yang menjadi basis standar untuk penamaan dari sinyal 4G. Keberadaan teknologi ini menjanjikan kenyamanan untuk mengakses data jauh lebih cepat dan dapat lebih di andalkan untuk smartphone, tablet, dan laptop anda, Dengan kata lain kecepatan 4G bisa mencapai 5-10x lebih cepat dari generasi sebelumnya 3G, secara teori jaringan ini bisa memberikan kecepatan up to 100 Mbps.

Meskipun stabil, kuat , cepat dan bisa diandalkan, tetapi pulsa internet XL murah bangeet..., sama sekali nggak berat di ongkos. Pokoknya, banyak untungnya, nggak ada ngedumelnya, memilih pulsa data XL. Nggak percaya? Buktikan sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun