Mohon tunggu...
eny mastuti
eny mastuti Mohon Tunggu... -

Ibu dua orang remaja. Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Justru Mama Papa yang Kecanduan Medsos

30 Juli 2017   16:20 Diperbarui: 1 Agustus 2017   10:40 1874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulsa internet menjadi kebutuhan . Abang becak nyambi jualan pulsa dan paket data. Dokumentasi pribadi

Misalnya : pialang saham, pengusaha online shop, blogger, bisnis travel, penulis artikel, pembuat website, youtuber, bisnis pulsa all operator, dan masih banyak lagi.

Jenis pekerjaan tersebut menuntut pelaku nya selalu online karena banyak yang menerapkan media sosial dan aplikasi chat sebagai (satu-satunya) sarana komunikasi dalam bisnis. Ada pula kelompok usaha yang memiliki aplikasi khusus. Di dalamnya meliputi : proses pendaftaran, mekanisme kerja sama, penyerahan tugas , pembayaran gaji, forum diskusi dan sebagainya, semua dilakukan secara online, 24 jam.

Yang terbaru, pebisnis memanfaatkan aplikasi status pada WA, untuk mempromosikan produk mereka. Meskipun hanya bisa dilihat dalam hitungan detik, tetapi tampilan konten yang apik dan variatif, seringkali mampu mencuri perhatian. Cukup efektif sebagai strategi beriklan.

Jadi..., ketika kelompok mama papa sibuk dengan gadget mereka untuk urusan ini, dipastikan mereka sedang melakukan hal produktif yang berkaitan dengan penghasilan atau duit. Banyak orang mampu hidup layak dengan memanfaatkan media sosial secara maksimal untuk hal-hal produktif.

Makna produktif tidak selalu berkaitan dengan uang. Karena media sosial telah terbukti menjadi sarana ampuh untuk berbagi ide, pengetahuan, infromasi kesehatan, motivasi , dan ketrampilan . Medsos mampu menggunggah semangat untuk berpikir positif dan terus berkarya. Beberapa akun konsisten menyebarkan konten yang berisi teknik semacam: How To serta Do It Your Self, yang secara rutin membagikan ilmu/ketrampilan untuk meningkatkan kualitas SDM.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Just For Fun

Ada pula pengguna medsos, yang memanfaatkan layanan komunikasi digital, sebagai sarana hiburan. Just For Fun. Menjadi sarana pelepas lelah atas penatnya raga terkuras urusan kerja. Maka yang muncul kemudian adalah :

Media sosial dan aplikasi chat yang penuh dengan up date- an status. Baik berupa teks, foto maupun video. Mereka yang rajin "berkabar" ini, seperti sedang menjadi pewarta yang setiap hari melakukan live report dengan subyek sekaligus obyek diri mereka sendiri. Dia menjadi peliput berita, sekaligus menjadi sumber liputan. Ada yang menyebut kelompok ini suka pamer, bahkan istilah lebih sinis, sedang ngartis. 

Juga dianggap suka "menelanjangi" kehidupan sendiri, karena membiarkan publik tahu apa saja aktifitas mereka. Sebenarnya ada resiko dari kegiatan ini. Misalnya ketika si pemilik akun melakukan laporan langsung dengan posting foto atau video, tepat pada saat sedang berlibur, maka hal itu dianggap seperti memberi kode bagi orang yang berniat jahat. Baik kejahatan yang membidik rumah kosong yang ditinggal berlibur, maupun yang menyasar sang pemilik akun yang berada di lokasi liburan.

Aplikasi chatting berisi grup WA berbagai komunitas. Grup WA kini menjadi sarana obrolan keluarga, pertemanan, komunitas profesi, hobby dan sebagainya. Komunikasi digital memang sangat luas dan bisa cukup intens. Siapapun, dimana pun, asalkan memiliki akses maka bisa langsung nimbrung dalam obrolan. Gadget seperti tak pernah sepi dari nada dering/getar pesan WA.  

Silih berganti anggota grup meramaikan nya dengan saling berbagi kabar, berkirim postingan. Teks humor, gambar dan video lucu. Intinya hal- hal yang ringan dan menghibur. Pada beberapa grup WA seperti ada rambu tak terpasang, yang menyepakati agar anggota grup tidak memposting hal-hal serius. Indikasi nya, dengan tidak menanggapi konten semacam itu. Dan mengalihkan pembicaraan ke topik yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun