Mohon tunggu...
Nimal Maula
Nimal Maula Mohon Tunggu... Freelancer - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Secangkir Kopi dan Komunikasi Profetik

20 April 2021   14:15 Diperbarui: 20 April 2021   14:37 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Transedensi dalam Secangkir Kopi

Transendensi adalah upaya mengarahkan tujuan hidup manusia agar bisa hidup secara bermakna. Nilai-nilai transendental ini adalah nilai-nilai ketuhanan sebagaimana diajarkan di dalam Islam. Nilai-nilai ketuhanan ini yang mengarahkan manusia untuk menemukan nilai-nilai luhur kemanusiaan; atau dengan perkataan lain mengajak manusia menjalankan nilai-nilai kemanusiaan itu menuju ke nilai-nilai ketuhanan.

Bagaimana nilai-nilai transsendental ini bisa tumbuh melalui obrolan yang dibalut secangkir kopi? Kopi awalnya dikenal di dunia peradaban Islam. Asal kata kopi, yaitu qahwa, dikenal sebagai minuman yang berasal dari Yaman. Petunjuk tentang keberadaan kopi sudah dikenal dari karya para intelektual Muslim. Hingga tahun 1616 M, penjualan kopi dimonopoli oleh pedagang Muslim dari Yaman dan Turki. Namun ini bukan tentang sejarah perdagangan kopi, meskipun itu bisa dikaitkan dengan konteks sejarah Islam di timur tengah. Ini tentang kopi, yang bisa membuat kita merenungi betapa nikmat ciptaan tuhan. Dari kopi kita bisa belajar transendensi.

Tentu paparan tiga poin di atas bukanlah analisis ilmiah dan teoritis. Ini adalah interpretasi dan pemaknaan pribadi. Dan sejatinya semua dari kita bisa menginternalisasikan pemikiran-pemikiran besar ke dalam hal sederhana di kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun