Mohon tunggu...
Ni Made Dwi Widiasari
Ni Made Dwi Widiasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi PGSD/Universitas Pendidikan Ganesha

Menari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dari Buku ke Realitas dengan Media Pembelajaran IPAS SD yang Membawa Alam dan Sosial ke Kelas

27 Juni 2024   13:50 Diperbarui: 27 Juni 2024   14:14 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran yang mengedepankan aspek-aspek ini tidak hanya menyiapkan siswa untuk ujian akademis, tetapi juga untuk tantangan nyata di masa depan, seperti perubahan iklim dan ketidakadilan sosial. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk masyarakat dan dunia di sekitar mereka, menjadi agen perubahan yang berkontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat.

Model pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di Sekolah Dasar (SD) yang membawa konsep alam dan sosial langsung ke dalam kelas merupakan pendekatan yang inovatif dan efektif dalam pendidikan dasar. Dengan menghadirkan elemen-elemen nyata dari alam dan sosial ke dalam lingkungan belajar, metode ini tidak hanya memberikan informasi teoretis tetapi juga memungkinkan siswa untuk melihat, merasakan, dan memahami konsep-konsep tersebut dalam konteks yang lebih realistis. 

Pembelajaran yang menggabungkan teori dengan praktek ini membantu siswa membangun koneksi yang kuat antara apa yang mereka pelajari di buku dan aplikasi nyata di kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, siswa dapat lebih mudah memahami dan mengingat materi, serta mengembangkan keterampilan kritis yang akan berguna bagi mereka di masa depan.

Selain itu, model pembelajaran IPAS ini juga sangat efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa. Ketika siswa terlibat dalam aktivitas yang memerlukan partisipasi aktif, seperti eksperimen ilmiah, proyek kelompok, dan simulasi sosial, mereka cenderung lebih antusias dan termotivasi untuk belajar. Aktivitas-aktivitas ini membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan dinamis, yang pada gilirannya meningkatkan retensi informasi dan kemampuan berpikir kritis siswa. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran yang interaktif dan kontekstual mampu menghasilkan hasil akademis yang lebih baik dibandingkan metode pembelajaran tradisional yang bersifat pasif. Dengan demikian, model pembelajaran IPAS tidak hanya membuat belajar menjadi pengalaman yang menyenangkan tetapi juga lebih efektif dalam mencapai tujuan pendidikan.

Lebih jauh lagi, pembelajaran IPAS yang mengintegrasikan elemen alam dan sosial membantu membangun kesadaran lingkungan dan sosial siswa sejak dini. Dengan memahami lingkungan sekitar dan dinamika sosial dalam komunitas mereka, siswa dapat tumbuh menjadi individu yang lebih peduli dan bertanggung jawab. Kesadaran ini penting untuk menyiapkan mereka menghadapi tantangan global di masa depan, seperti perubahan iklim dan ketidakadilan sosial. 

Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran IPAS ini harus didukung dan dikembangkan lebih lanjut. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, dan masyarakat, sangat penting agar metode ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi generasi penerus bangsa. Dengan mengembangkan dan menyempurnakan model pembelajaran ini, kita dapat memastikan bahwa siswa tidak hanya siap menghadapi ujian akademis, tetapi juga siap menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun