Mohon tunggu...
Humaniora

Menjadi Minoritas, di Daerah Pertama Tumbuhnya Agama Hindu

13 Juni 2016   23:02 Diperbarui: 14 Juni 2016   08:44 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: septian-hindu-budda.blogspot.com

Samarinda – tak bisa di pungkiri fenomena mayoritas dan minoritas tanpa kita sadari selalu ada di sekitar kita, mayoritas dan minoritas timbul akibat adanya perbedaan yang sigmifikan entah itu dari suku , ras , wana kulit , dan yang paling tabu adalah perbedaan agama.

Kalimantan timur sendiri merupakan daerah pertama berkembangnya agama hindu di Indonesia. Hal itu di buktikan dengan penemuan Yupa, yaitu prasasti berupa tiang batu berisi tulisan huruf palawa dengan bahasa sansekerta. Dulu yupa berfungsi untuk mengikat hewan kurban yang akan dipersembahkan kepada dewa umat hindu. Hal itu terjadi sekitar abad ke 4 Masehi (masa abaca dan tulis) tepatnya di Kerajaan Kutai , hulu sungai Mahakam.

Namun setelah ribuan tahun berlalu jumblah pemeluk agama hindu semakin berkurang bahkan di Kalimantan timur sendiri umat hindu merupakan minoritas bahkan umat hindu dikalimantan timur sebagian besar merupakan transmigran dari pulau Bali. Jadi apakah umat hindu terdahulu telah PUNAH?

Kenyataan yang terjadi dilingkungan social orang-orang hanya bertanya dan mengatakan “kamu orang bali? Agama hindu?” jika mendengar kata agama hindu pasti yang terniang adalah pulau dewata Bali. Padahal kenyataannya Kalimantan timur merupakan profinsi pertama berkembangnya agama hindu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun