Mohon tunggu...
niluhputudevinnawahyuni
niluhputudevinnawahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Fakultas Farmasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resiko Akumulasi Limbah Antibiotik terhadap Lingkungan dan Resistensi Mikroba

24 Desember 2024   09:50 Diperbarui: 24 Desember 2024   09:51 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Ni Luh Putu Devinna Wahyuni

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Kata Kunci : Antibiotik, Limbah Antibiotik, Resistensi Mikroba

     Antibiotik adalah salah satu inovasi dalam dunia kesehatan yang penting dalam kehidupan umat manusia, dimana digunakan untuk menghambat pertumbuhan mikroba atau bakteri untuk mengobati berbagai infeksi baik pada manusia ataupun hewan. Namun, apabila dalam penggunaan antibiotik yang masif dan kurang terkontrol justru dapat menimbulkan berbagai masalah serius terutama pencemaran lingkungan dan peningkatan resistensi mikroba. Limbah antibiotik yang terakumulasi di ekosistem jika tidak dikelola dengan baik dapat menganggu keseimbangan lingkungan sekaligus dapat memicu dampak negatif pada kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.
     Limbah antibiotik dapat berasal dari berbagai sumber, seperti fasilitas kesehatan (rumah sakit dan klinik) yaitu sisa obat yang tidak terpakai, ampul pecah, serta limbah cair yang mengandung senyawa antibiotik, lalu limbah antibiotik pada industri farmasi, kegiatan peternakan, perikanan, dan rumah tangga. Pada sebagian besar rumah sakit limbah antibiotik akan dibuang ke lingkungan, pengelolaan pembuangan limbah ataupun sampah medis.
     Limbah air dari rumah sakit merupakan salah satu contoh sumber pencemaran yang sangat signifikan, terutama karena kandungannya berupa residu antibiotik, bahan kimia farmasi, mikroorganisme patogen, dan senyawa organik lainnya. Seringkali limbah ini tidak terdegradasi sepenuhnya di instalasi pembuangan air limbah. Akibatnya, residu ini terakumulasi di lingkungan, termasuk sungai, danau, dan tanah pertanian. Paparan antibiotik ini dapat menyebabkan gangguan pada mikroorganisme alami yang berperan penting dalam keseimbangan ekosistem, sehingga dalam hal ini instalasi pembuangan air limbah rumah sakit (IPAL RS) memainkan peran penting dalam mencegah agar tidak terjadi pencemaran lingkungan akibat limbah antibiotik.
     Antibiotik yang terakumulasi dilingkungan memiliki dampak yang merusak pada ekosistem. Salah satu efek tersebut adalah gangguan terhadap mikoorganisme alami ditanah dan air. Mikroorganisme ini berperan penting dalam dekomposisi bahan organik, siklus nitrogenm dan keseimbangan ekosistem secara keseluruhan. Paparan antibiotik dapat menghambat fungsi mereka, sehingga mengganggu proses-proses ekologis yang esensial.
     Dampak paling serius dari akumulasi limbah antibiotik adalah salah satunya munculnya resistensi mikroba. Apabila mikroorganisme terpapar antibiotik secara berkepanjangan, menyebabkan mikroorganisme tersebut dapat mengembangkan mekanisme bertahan hidup, seperti mutasi genetik atau transfer gen resistensi antar bakteri. Pada proses inilah bakteri menghasilkan resisten antibiotik yang sulit atau bahkan tidak mungkin diobati dengan antibiotik yang ada.
     Resistensi mikroba memiliki implikasi yang cukup serius bagi kesehatan masyarakat. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri resisten membutuhkan perawatan yang lebih lama, biaya yang lebih tinggi, dan sering kali memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi. World Health Organization (WHO) telah mengindentifikasi bahwa resistensi antibiotik merupakan salah satu ancaman global yang dapat merugikan baik dunia kesehatan, keamanan pangan, dan pembangunan ekonomi.
     Akumulasi limbah antibiotik dilingkungan merupakan masalah yang serius dan membutuhkan perhatian dari berbagai pihak. Dalam mengatasi masalah akumulasi limbah antibiotik dan resistensi mikroba, diperlukan langkah langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terhadap limbah antibiotik, seperti meningkatkan teknologi pengolahan limbah untuk memastikan residu antibiotik dapat diuraikan sebelum dilepaskan ke lingkungan, mendorong penggunaan antibiotik secara rasional disektor kesehatan dan pertanian, melibatkan masyarakat dalam upaya pengendalian limbah antibiotik melalui kampanye pendidikan, kita dapat mengurangi risiko ini dan melindungi keberlanjutan ekosistem serta kesehatan masyarakat di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun