Mohon tunggu...
NiLuh Putri
NiLuh Putri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dampak Peningkatan Angka Harapan Hidup Masyarakat Lanjut Usia di Indonesia

11 Desember 2017   00:31 Diperbarui: 11 Desember 2017   01:01 6969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Salah satu keberhasilan pembangunan bidang kesehatan suatu daerah dapat dilihat dari semakin tingginya angka harapan hidup penduduknya. Peningkatan angka harapan hidup tersebut tercermin dari semakin banyaknya penduduk yang tergolong lanjut usia atau dikenal dengan lansia. Penduduk lansia di Indonesia berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010, jumlah lanjut usia di Indonesia yaitu 18,1 juta jiwa (7,6% dari total penduduk). 

Pada tahun 2014, jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia menjadi 18,781 juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan mancapai 36 juta jiwa. Bertambahnya sarana kesehatan yang dibarengi oleh peningkatan pelayanan dan ketersediaan obat-obatan secara signifikan akan meningkatkan peluang masyarakat untuk senantiasa dalam kondisi sehat sehingga peluang untuk hidup lebih lama pun akan semakin meningkat. 

Di sisi lain, pendidikan juga sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat untuk hidup lebih sehat sehingga akan meningkatkan angka harapan hidup masyarakat secara umum. 

Namun demikian, peningkatan jumlah penduduk lansia akan membawa dampak terhadap sosial ekonomi baik dalam keluarga, masyarakat,maupun dalam negara. Implikasi ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk lansia adalah peningkatan dalam rasio ketergantungan lanjut usia (old age dependency ratio) Setiap penduduk usia produktif akan menanggung semakin banyak penduduk usia lanjut. 

Penduduk lansia menurut kelompok umur dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu lansia muda (60-69 tahun), lansia menengah atau madya (70-79 tahun), dan lansia tua (80 tahun ke atas). Peningkatan jumlah lansia di Indonesia menandakan bahwa angka harapan hidup di Indonesia meningkat juga. 

Tetapi ada berbagai dampak yang akan di rasakan baik untuk masyarakat lansia itu sendiri maupun orang sekitarnya dan pemerintah. Jika para lansia berada pada keadaan yang aktif, produktif, dan sehat maka itu akan berdampak positif karena akan mewujudkan lansia yang mandiri. 

Tetapi akan menjadi beban jika lansia memiliki masalah penurunan tingkat kesehatan yang akan mengakibatkan peningkatan biaya pelayanan kesehatan, penurunan pendapat/penghasilan, peningkatan disabilitas, tidak adanya dukungan sosial, dan lingkungan yang tidak ramah lansia.

penduduk Lansia butuh lingkungan sosial dan fisik yang mendukung untuk beraktivitas agar tetap bisa produktif. Masyarakat diharapkan ikut mendukung para lansia, memberi kesempatan kerja sesuai kemampuan, dan menyediakan ruang-ruang publik untuk mengekspresikan diri para lansia. pelayanan keagamaan, mental, dan spiritual, seperti jaminan kesehatan masyarakat lansia telantar di panti jompo atau panti sosial juga dibutuhkan agar para lansia merasa dipedulikan dan tidak terasingkan. 

Di harapkan juga di era digital ini, lansia dapat mengakses layanan kesehatan online untuk konsultasi kesehatan, berobat jalan, hingga pemesanan rawat inap, yang terhubung ke puskesmas, klinik, rumah sakit, atau apotik terdekat sehingga dapat mewujudkan lansia yang mandiri dan tidak menjadi beban bagi keluarga. 

Lalu diperlukan juga kemudahan dalam penggunaan fasilitas umum, mencakup puskesmas ramah lansia, layanan geriatri. Fasilitas gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, pasar, terminal bus, stasiun kereta api, dan taman kota perlu ditata ulang dengan memerhatikan kebutuhan khusus dan keterbatasan Lansia. 

Trotoar lebar, aman, dan nyaman, serta taman asri, sangat dibutuhkan Lansia untuk berolahraga (senam jantung, jalan refleksi) dan berinteraksi sosial.Meningkatnya persentase penduduk lansia memberikan dampak pada sektor pembangunan lainnya, dan berdampak pada pembuatan kebijakan yang tidak hanya kebijakan dibidang kependudukan, tetapi juga dibidang kesehatan, sosial, ekonomi, maupun secara politik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun