Mohon tunggu...
Niluh Putu Ary Pertami
Niluh Putu Ary Pertami Mohon Tunggu... -

A proud Indonesian born and raised in Bali dan Jakarta, a shoe lover who loves creating beautiful shoes with her boys and girls under brand NILUH DJELANTIK.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat Terbuka Untuk Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo

30 November 2014   17:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:27 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat penguasa dan para investornya menikmati ratusan hektar lahan secara cuma-cuma, mereka tetap terkikis abrasi. Saat kemudian tanah hasil reklamasi tersebut sudah beberapa kali berpindah tangan kepemilikan oleh pemodal besar yang keuntungan dari setiap proses pengalihannya pasti menggiurkan, tidak ada yang pernah benar-benar menghitung kerugian yang diakibatkan oleh dampak Reklamasi ini bagi daerah-daerah pesisir Tenggara. Siapa yang pernah memikirkan nasib masyarakat Ketewel yang tanahnya semakin habis terkikis abrasi? Siapa pihak yang bertanggungjawab atas semakin dekatnya ruas jalan dengan pantai di Lebih, Kusamba dan lain-lain yang juga diakibatkan oleh abrasi? Jika kemudian pemanasan global dan fenomena-fenomena alam yang selalu dipersalahkan, siapa sebenarnya yang merusak alam?

Beberapa hari terakhir, wacana tentang Reklamasi kembali menghangat. Kali ini di daerah Teluk Benoa, tempat yang sebenarnya disakralkan dan menjadi simpul pertemuan 5 aliran sungai. Semakin banyak keputusan-keputusan yang mengada-ada yang dikeluarkan oleh pemerintah, masyarakat semakin tidak bersimpati. Semakin hari semakin banyak masyarakat yang mengerti dampak-dampaknya dan melakukan penolakan. Bukan hanya dampak ekologikal, melainkan juga dampak sosial, dampak kultural dan juga dampak spiritual yang sangat-sangat merugikan bagi masyarakat Bali.

Kita tidak akan menjabarkan satu persatu penjelasan dari dampak-dampak tersebut di sini, namun saat hari ini kita banyak mendengar wacana Pro-Kontra terhadap Rencana Reklamasi ini, INGATLAH PADA SUATU MASA DI MANA SANUR PERNAH KEHILANGAN PANTAINYA KARENA REKLAMASI PULAU SERANGAN. Sanur yang semestinya bukan hanya kita maknai sebagai Sanur, melainkan juga Bali dan semesta ini secara keseluruhan. )

Reklamasi Benoa dan sekarang dikemas menjadi Revitalisasi Benoa oleh pihak-pihak yang serakah dan memplintir kenyataan dengan kebohongan yang mereka sebarkan untuk mewujudkan keinginan mereka, harus dibatalkan, dan ini sudah menjadi harga mati bagi kami rakyat Bali.Cita-cita Bapak untuk mewujudkan pembangunan demi masa depan anak cucu bangsa ini, yang berpikir panjang hingga ratusan tahun kedepannya, bukan hanya selama pemerintahan Bapak, membuat saya bertambah yakin bahwa Bapak akan menyuarakan suara kami, rakyat Bali yang telah memilih Bapak sebagai Pemimpin bangsa ini dan membela kami sebagai anak-anak Bapak dan memperjuangkan hak kami, apapun taruhannya. Sikap seorang pahlawan sejati yang kami lihat dari anda, Bapak Joko Widodo. Jika Bapak melakukannya untuk pulau-pulau lain dan melindungi kepentingan rakyat, maka saya yakin Pak, Bapak pasti dapat melakukannya untuk kami, rakyat Bapak di Bali.


Itulah beberapa alasan saya, dan tentunya menjadi alasan ratusan ribu bahkan jutaan rakyat Bali yang telah mempercayakan masa depan pulaunya pada Bapak.

Kami memang memerlukan pekerjaan Pak, tapi Reklamasi bukanlah solusinya. Tolong kembangkan lagi pasar-pasar tradisional agar para pedagang kecil dapat kembali hidup dan berjualan, berikan kemudahan bagi petani untuk tetap dapat bekerja di sawah mereka, manfaatkan pantai dan laut disekeliling pulau kami untuk mensejahterakan para nelayan, kembangkan bakat dan keahlian anak Bali yang berkeinginan untuk memulai usahanya dan berikan pinjaman lunak kepada mereka yang benar-benar membutuhkannya, pelatihan yang berguna untuk keahlian mereka, sekolah-sekolah kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja di pulau kami, masih banyak lagi Pak yang dapat dilakukan, kami di Bali dengan sepenuh hati mendukung Bapak mewujudkan Nawa Cita yang Bapak canangkan.

Terimakasih atas waktu Bapak, Selamat berakhir pekan bersama keluarga.

Salam Hormat,
Ni Luh Putu Ary Pertami ( Niluh Djelantik )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun