Mohon tunggu...
Ni Luh Khansa Maurena Putri
Ni Luh Khansa Maurena Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi, aku suka baca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Pencegahan Penyakit Mpox

1 Oktober 2024   22:41 Diperbarui: 2 Oktober 2024   00:34 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

NI LUH KHANSA MAURENA PUTRI/191241219 

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Penyakit Mpox, sebelumnya dikenal sebagai monkeypox, telah menjadi perhatian global dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai salah satu penyakit zoonosis langka, Mpox telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan global sejak 23 Juli 2022. 

Ketentuan tersebut mengharuskan seluruh pemangku kebijakan kesehatan dan masyarakat Indonesia untuk bersiap dan waspada dengan penyebaran kasus Mpox, salah satunya dengan mengenal gejala yang ditimbulkan melalui sumber informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Penyakit Mpox disebabkan oleh virus Orthopoxvirus dan dapat menular dari hewan ke manusia serta antar manusia. Dalam konteks kesehatan masyarakat, strategi pencegahan sangat penting untuk mengendalikan penyebarannya dan melindungi masyarakat.

Mpox adalah penyakit infeksi akibat virus yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit. Penyakit ini umumnya terjadi akibat kontak dengan primata, seperti monyet, dan hewan pengerat, seperti tikus, tupai, atau hamster yang terinfeksi.

Penyakit Mpox juga bisa menular dari orang ke orang. Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet ditandai dengan gejala berupa pembengkakan kelenjar getah bening, yang biasanya terjadi di rahang bawah, leher, dan selangkangan. Mpox juga disertai gejala yang mirip dengan cacar air, terutama ruam atau bintil berair di dada, wajah, hingga bagian dalam mulut dan hidung.

Salah satu langkah pertama yang perlu diambil adalah edukasi masyarakat. Pemahaman yang baik tentang cara penularan Mpox, gejala, dan langkah-langkah pencegahan sangat penting. 

Melalui kampanye informasi yang menggunakan media massa, sosial media, dan penyuluhan langsung di komunitas, masyarakat dapat lebih sadar akan risiko yang ada. Dengan mengetahui bahwa Mpox dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan orang terinfeksi atau melalui bahan yang terkontaminasi, individu dapat mengambil tindakan untuk melindungi diri mereka.

Selain edukasi, kesehatan hewan juga menjadi fokus dalam pencegahan Mpox. Hewan pengerat, seperti tikus dan tupai, merupakan inang alami virus ini. Oleh karena itu, pemantauan kesehatan hewan liar dan domestik sangat penting. 

Program vaksinasi untuk hewan berisiko, serta penyuluhan kepada pemilik hewan tentang cara menjaga kesehatan hewan, dapat membantu mencegah penularan ke manusia. Di samping itu, menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi interaksi antara manusia dan hewan juga dapat mengurangi risiko penularan.

Praktik higienis yang baik sangat diperlukan untuk mencegah penularan Mpox. Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama setelah berinteraksi dengan hewan atau kontak dengan orang yang terinfeksi, harus menjadi kebiasaan. Penggunaan pelindung seperti masker dan sarung tangan saat merawat pasien yang terinfeksi juga penting untuk mengurangi risiko penularan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya praktik ini dalam kehidupan sehari-hari sangat diharapkan.

Vaksinasi merupakan strategi pencegahan yang efektif untuk penyakit menular, dan dalam kasus Mpox, vaksin yang digunakan untuk cacar juga.menunjukkan efektivitas. Penyediaan akses vaksinasi bagi kelompok berisiko tinggi, seperti petugas kesehatan dan individu yang tinggal di daerah dengan kasus Mpox, sangat penting. Selain itu, penelitian lebih lanjut mengenai pengembangan vaksin khusus untuk Mpox perlu didorong. Sistem pengawasan yang baik diperlukan untuk mendeteksi kasus Mpox secara cepat. 

Pelaporan kasus dan pemantauan epidemiologi yang efektif memungkinkan respons kesehatan masyarakat dilakukan dengan segera untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Tim kesehatan yang terlatih dalam menangani kasus-kasus yang terkonfirmasi, serta penerapan isolasi dan karantina sesuai protokol yang ditetapkan, sangat penting dalam mengendalikan penyebaran penyakit ini.

Dengan ini dapat disimpulkan bahwa menerapkan strategi-strategi yang telah disebutkan, diharapkan penyebaran penyakit Mpox dapat diminimalisir. Keterlibatan masyarakat, dukungan pemerintah, dan kerjasama antarinstansi sangat penting dalam upaya pencegahan ini. Mencegah lebih baik daripada mengobati, dan dengan kesadaran serta tindakan bersama, kita dapat mengurangi dampak Mpox di masyarakat.

KATA KUNCI : Hewan, Indonesia, Mpox

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes.                 2022.                 Mengenal                       Gejala               Mpox. https://ayosehat.kemkes.go.id/mengenal-gejala-mpox. [online]. (diakses tanggal 25 September 2024).

Alodokter. 2024. Monkeypox (Mpox). https://www.alodokter.com/monkeypox- mpox. [online]. (diakses tanggal 25 September 2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun