PENUTUP
Manusia ialah makhluk Allah swt. yang memiliki beragam potensi yang mana diselaraskan dengan penyatuan akal dan hati dalam perspektif manusia berakhlaq. Dalam Islam, sudah jelas bahwa manusia sangatlah berbeda dengan makhluk Allah swt yang laina seperti halnya hewan dan iblis. Dimana manusia memiliki nafsu, dan akal untuk berfikir. Disisi lain, manusia haruslah menanggung segala yang diperbuat kelak di akhirat. Sejatinya, hakikat manusia tidaklah dapat ditangkap secara utuh dan tuntas.Â
Manusia dikatakan berada diposisi sentral dalam konteks pendidikan, dikarenakan selain manusia itu dipandang sebagai subjek, yang mana posisi manusia  sebagai menentukan corak dan arah pendidikan. Disisi lain, dirinya juga dilihat sebagai objek pendidikan itu sendiri yang bertanggungjawab menyelenggarakan dengan moral dan perkembangan.Â
Mengenai pendidikan islam yang pada dasarnya merupakan proses tanpa akhir yang sejalan dengan konsensus universal yang ditetapkan oleh Sang Pencipta yang merupakan proses berkesinambungan guna mengembangkan serta membimbing fitrah serta potensi yang melibatkan aspek jasmani dan juga rohani. Jika dikaitkan dengan manusia yang berpendidik, dimana dapat diharapkan menjadi sosok pribadi yang berkualitas bijak dan menyandang derajat yang mulia dihadapan Allah swt dengan memperoleh ridho di dunia sebagai bekal di akhirat kelak.