Mohon tunggu...
Nilla Presilia
Nilla Presilia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UIN Raden Mas Said Surakarta

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Fakta Perokok Zaman Dahulu yang Memiliki Umur Panjang

25 Juni 2024   21:34 Diperbarui: 25 Juni 2024   21:54 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu hal yang ladzim dikalangan masyarakat bahkan pelajar sekali pun  sudah merajalela yaitu merokok. Mengutip sedikit dari pengalaman pribadi , terdapat culture shock saat awal menginjak bangku perkuliahan. Merokok tidak hanya dilakukan oleh seseorang yang telah bekerja atau " si kakek-kakek" , ternyata juga marak di kalangan mahasiswa . Saat pergantian mata kuliah , mereka menyempatkan waktu untuk menghisap rokoknya . Tidak hanya satu atau dua orang , bahkan lebih dari lima orang , dan sebagaian yang lain menghisap rokok elektrik.  

Jika di analogi saja , ketika merokok sejak masih pelajar maka angka kematian akan lebih banyak.  Dilansir dari WHO, tembakau telah merenggut nyawa 7 juta orang per tahun dan banyak orang menyadari kebiasaan tersebut dapat meningkatkan resiko kanker. Namun terkait angka kematian tersebut, seringkali perokok dewasa saat ini membandingkan mengenai umur panjang perokok zaman dahulu yang tetap sehat di usia senjanya. Padahal tanpa disadari gaya kehidupan zaman sekarang dan dahulu sudah berbeda.

  • Dilihat dari transportasi, zaman dahulu sesepuh kita lebih banyak berjalan kaki karena sarana transportasi yang masih minim . Dibandingkan dengan sekarang yang serba modern, makanan atau barang bisa saja datang tanpa kita harus bergerak. Apalagi era digital seperti sekarang mempermudah hampir di segala hal , memberikan efek "mager" pada  anak jaman sekarang .  
  • Faktor makanan , makanan fast food menjadi makanan favorit di era sekarang. Makanan yang mengandung kolestrol, lemak jahat dan gula yang tinggi . Saat ini, rokok menjadi pengeluaran belanja terbesar kedua pada orang miskin, lebih tinggi dari belanja untuk makanan bergizi. Hal ini menjadi faktor pendukung untuk mempercepat kematian terlebih lagi bagi para perokok jika dikomsumsi secara berlebihan. Makanan Jaman dahulu lebih banyak bersumber sayuran-sayuran alami dan diolah secara sederhana seperti di rebus atau di bakar sehingga lebih sehat bagi tubuh.
  • Tuntutan pekerjaan, zaman dahulu cenderung santai dan tidak dikejar materi duniawi sehingga mempunyai control emosi dari cukupnya waktu istirahat serta terhindar dari stress berlebih. waktu sore ialah waktu untuk kembali merasakan kehangatan rumah. Berbeda dengan sekarang , lembur bagai kuda yang tidak ada henti-hentinya dan mengorbankan kesehatan.

Perokok zaman dahulu dan saat ini sudah berbeda. Zaman dahulu kehidupan mereka serba tradisional , minim elektronik, transportasi dll. Meskipun mereka perokok aktif sejak dini namun mereka harus bekerja keras disertai dengan gizi yang seimbang dari alam . Perbedaan -- perbedaan tersebut sudah terlihat jelas bukan? Gaya hidup perokok zaman dahulu dan saat ini memang sudah berbeda. Kesehatan yang memburuk menjadi akibat dari rokok sehingga semakin mudah kompilasi penyakit yang lain seperti stroke, paru-paru, kanker dll. Namun seringkali perokok saat ini mengabaikan peringatan yang telah ada, padahal dalam kemasan rokok sendiri telah tertera peringatan yang jelas. Oleh karena itu perlu adanya kesadaran dari diri sendiri dan peringatan mengenai penggunaan rokok serta sosialisasi bahaya yang ditimbulkan sejak dini pada kalangan anak dan pelajar.

informasi : Dr.Wahyu Tri Asmara

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun