Mohon tunggu...
Yuni Lasari
Yuni Lasari Mohon Tunggu... -

I'am Simple , but I'am Special

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ai dan Rainbow.. !!!

11 Juni 2013   07:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:13 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ai adalah cewek yang hobby banget dengerin musik. Musik popmerupakan salah satu aliran musik yang dia senangi. Kalo ngomongin musik, dia selalu paling jago. Apalagi yang membahas soal Rainbow. Salah satu band papan atas dalam negeri yang tahun ini digandrungi banyak kaum muda. Dia akan menjadi orang dengan semangat 45 kalo ngebahas si vokalis yang ganteng punya. Si vokalis yang namanya Bayu keren banget. Dia ramah terhadap Rainbowish (julukan para fans Rainbow). Dari cerita teman-teman Rainbowish yang telah berjumpa dengan Bayu, cowok itu humoris dan sangat romantis. Sebagai seorang pumujanya, jelas Ai memiliki bnyak koleksi tentang band Rainbow. Mulai dari album mereka yang super komplit berjejer di meja belajar Ai, seragam lengkap Rainbowish buat nonton Rainbow manggung, sampai poster segala ukuran yang berjajar rapi memenuhi dinding-dinding putih kamar Ai. Ayah, Ibu dan adik laki-lakinya sih ok-ok aja mengenai hobby Ai ini. Selagi tidak mengganggu belajarnya, mereka akan mengijinkan acara keluar malam berlangsung. Meskipun itu gak sampai jam sembilan malem.

Orang sabar kedua selain keluarga Ai, yang sering kali terjebak dalam acara Rainbowish adalah sang pacar. Gery. Kalo Rainbow lagi manggung di daerah Bandung, cowok keturunan cina jawa itu pasti selalu menjadi teman setia Ai menonton. Gak peduli malem, siang, ampe pagi. Yah, untunglahGery tidak pernah keberatan. Dia justru senang. Karena, sejak berpacaran dengan Ai, dia mulai menyukai band asal Jakarta tersebut. hehhe...

Seperti malem ini. Di sebuah mall di daerah bandung, Rainbow lagi manggung. Ai yang gak mau ketinggalan berdiri di depan panggung dengan seragam Rainbowish lengkap. Di sampingnya, ada Gery. Mereka, Ai, Gery dan para Rainbowish lainnya menyanyikan salah satu lagu kesukaan mereka dengan sangat kompak. Sedikit-sedikit, para Rainbowish melambaikan tangannya ke atas. Menikmati lagu yang dinyanyikan dengan berjoget sesuka mereka. Ada yang berteriak heboh menyaksikankegantengan semua personil band Rainbow. Termasuk Ai. Dia sedang heboh berteriak memanggil Bayu, vokalis band Rainbow.

"Bayu....I love you. " teriak Ai mengagetkan Gery. Gery yang berada di sebelahnya menyenggol pelan tangan Ai. Ai menoleh dan tersenyum manja kearah Gery.

"Hehehhe... cuman fans kok sayang. hehhe..." katanya kemudian. Sedetik kemudian mengulangi ungkapan cintanya pada Bayu. Bayunya acuh tak acuh. Dia malah enak-enakan nyanyi. hehhe...

"Kamu selalu gitu. Kalo ada Rainbow, aku selalu jadi nomer dua." ungkap Gery. Sedikit menggumam, tapi terdengar jelas oleh Ai.

Ai langsung menjinjitkan kakinya agar bisa menggapai telinga kiri Gery. Gery sedikit menunduk. Ai kemudian berbisik "I Luv you." katanya pelan. Membuat Gery tersenyum dan sedikit merasa lega. Ai selalu bisa membuat hatinya tenang dengan segala ucapannya. batin Gery..

Sebulan berlalu. Liburan sekolahpun sudah dimulai sejak hari ini. Maklum, sering kali, sekolah-sekolah dari seluruh Indonesia selalu meliburkan murid-muridnya di minggu-minggu pertama sebelum Bulan Puasa. Dan kegiatan murid sekolah selama liburan adalah jalan-jalan, refresing, atau berada dirumah menghabiskan waktu bersama keluarga besar mereka. Sementara untuk Ai, dirinya meluangkan hari pertamanya libur sekolah dengan tidur. Hal ini gak boleh ditiru yah? pemalas banget soalnya. Masak cewek tidur dari kemarin dan baru bangun jam 10 pagi? hehhehe,,,

Hari kedua, yang dia lakukan adalah melihat tv sepanjang hari. Selalu mengganti chanel tvnya di statiun tv yang menayangkan acara Rainbow. Atau kalo gak gitu, Ai mendengarkan lagu-lagu Rainbow dari tape compo di kamarnya. Menyanyi dengan suara cempreng yang dia miliki. Sampai-sampai seluruh orang rumah melakukan pindahan ke rumah tetangga masing-masing. Membiarkan ai sendirian di rumah membuat studio rekaman di seluruh ruangan.

Hari ketiga, dia jalan-jalan. bareng Gery ke sebuah mall. Mereka mau nonton film, makan, belanja, dan bermain time zone. Uang sendiri-sendiri kok. Ai bukan tipe cewek yang suka dibayarin. Kecuali untuk urusan makanan. Yang menanggung adalah Gery. "hehehhe... maaf yah ger, aku selalu makan banyak" kata Ai pada Gery setiap mereka habis makan.

Ai beruntung punya Gery. Meskipun usia pacaran mereka masih setahun lebih sebulan, Gery adalah seorang cowok yang sangat mengerti Ai. Dia dewasa, melebihi usianya yang 17 tahun. Dia selalu membuat Ai merasa dimanjakan olehnya. Segala yang diinginkan Ai dapat diturutinya. Sifat Gery yang pendiam dan misterius juga membuat Ai tidak perlu khawatir bila Ai akan berpaling dengan orang lain. Pokoknya, Ai sayang Gery, Gery sayang Ai. Itu sudah cukup.

"yang, kamu tunggu sini yah? aku kebelet? hehhhehe..." ungkap Ai pada Gery. Gery panik melihat ekpresi Ai. Tapi lantas mengambil tas yang dibawa Ai, dan membiarkan Ai pergi. Gery duduk di bangku pinggir pagar mall.

"Hmm.. lega." kata Ai keluar dari pintu toilet. Kini dia sedang mencuci tangannya di wastapel.

"Kamu sadar kalo kita gak bisa kayak gini terus? aku capek..aku capek bay...?" suara tersebut berasal dari samping toilet. Di ruang pojok yang masih kosong. Penasaran, di samperin tempat itu oleh Ai. Dia melihat sepasang kekasih tengah bertengkar hebat. Yang cewek cantik banget dan tinggi semampai, sementara yang cowok memakai topi dan kacamata hitam tebal. Ai sudah berbalik meninggalkan tempat itu. Tapi, dia baru tersadar, siapa orang yang baru saja bertengkar di hadapannya. Ai terperangah. dia menoleh dan mengintip mereka dari tempat yang dia rasa aman. Belakang pintu toilet yang tengah terbuka. "Bayu...itu Bayu vokalis Rainbow." gumam Ai dalam hati.

"aku gak bisa sembunyi-sembunyi trus. Aku butuh kamu. Disaat apapun. Tapi, kamu gak pernah ada. Kamu sibuk dengan duniamu sendiri. Kamu ngerti gimana rasanya jadi aku?" ungkap cewek itu terus menerus. Cewek itu Hilda, seorang model video klip yang dulu pernah digosipin punya hubungan khusus dengan Bayu. Ternyata itu benar.

Bayu diam. Kasihan sekali dia. Ingin banget rasanya Ai marah pada Hilda sekarang juga. Tidak lihat apa muka Bayu pucat kayak gitu. "Bayu, ayo lawan.. Kamu pasti bisa." batin Ai menyemangati Bayu.

"ok. aku cuma bisa bilang sory. Sory aku gak bisa jadi apa yang kamu inginin. Aku minta maaf. Kalo kamu ingin kita berhenti sampai sini, aku terima. Toh aku memang gak pernah bisa membahagiakan kamu. Maaf..." jawab Bayu kemudian. Ai bisa merasakan ada ketidakberdayaan dan sifat pasrah yang timbul dari kata-kata Bayu. Andai Ai yang mengalami hal itu. Ai akan memeluk cowok itu dan meminta maaf karena gak bisa menerima dia apa adanya. Ai meringis sedih dalam hati.

Suasana kembali tegang. Tidak terdengar suara apapun dari kedua belak pihak. Ai bingung. dan Ai baru menyadari bahwa mereka sedang berdiri sangat kaku. Hilda menangis, Bayu terdiam. Ai melongok sedikit agar terlihat sedikit jelas. Kini mereka berpelukan. Sepertinya itu pelukan perpisahan. Tidak ada suara. Sampai tiba-tiba...

"krakkkk...." Ai menginjak gelas plastik air minum. "aduh, mampus aku kali ini..." Ai dag-dig dug gak karuan. Bayu sudah mendekat ke arah sini. Aduh, Ai bakal celaka nih. Dia berdoa terus agar Tuhan mengampuni dosa-dosanya beberapa menit lalu yang sudah mengintip sekaligus menguping pembicaraan mereka. Tidak lupa, dia meminta bantuan pada Tuhan agar dia bisa selamat dari Bayu. tolong..

“Elo….!!!” Sapa Bayu mengagetkan Ai. Berakhir sudah.. T.T

“Ngapain elo disini?” katanya lagi. Ai hanya diam, memberikan senyum maksanya yang gak ada manis-manisnya sama sekali.

“Siapa bay?” teriak Hilda. Nah, kesempatan nih? Aku harus bisa kabur. Batin Ai.

Saat Bayu menoleh, barulah kesempatan itu datang. Ai dengan tenaga paling kuat yang dimilikinya kemudian berlari kencang meninggalkan tempat itu. Hanya suara panggilan Bayu yang terdengar berkali-kali memanggil dirinya dengan panggilan “heh”. Ai tidak peduli lagi. Yang ada dipikirannya saat ini, dia harus bisa pergi sejauh mungkin dari tempat ini. Sekarang.

Gery yang menunggu dengan sabar, berdiri menyambut sang pacar yang hampir mendekati tempatnya. Lagi-lagi, dia kembali khawatir. Ai kenapa lagi? Tapi, belum juga ucapan Gery keluar, Ai sudah mengajaknya meninggalkan tempat itu. Bersembunyi di ruangan bioskop dan menonton film. Itu mungkin akan menenangkan sedikit hatinya.

Akibat insiden di toilet tersebut, nyawa Ai terancam di kalangan Rainbowish. Beredar kabar di antara Rainbowish seluruh Indonesia, seorang paparazzi membuntuti Bayu yang tengah asik berjalan-jalan di sebuah mall. Hallo… saya bukan paparazzi mas, mbak. Saya hanya seorang fans. Batin Ai seorang diri memberikan klarifikasi bahwa berita tersebut tidak benar. Kini, para Rainbowish mencari jejak si paparazzi. Di beberapa situs, bahkan di katakan, bahwa karena paparazzi tersebut, nyawa Bayu terancam.

Buset, semakin tidak benar saja berita tersebut. Namun, Ai bisa berbuat apa. Dia hanya seorang fans. Tidak mungkin dia menemui Bayu dan memarahi Bayu habis-habisan gara-gara gossip tidak benar tersebut. Dia juga tidak bisa langsung berbicara seenaknya karena bisa saja mereka mengetahui bahwa Ai lah si “paparazzi” yang mereka maksud. Jangan sampai deh. Bisa dibunuh Ai sama mereka. Jadi, setelah berfikir sampai pusing tujuh keliling, Ai akan mencoba diam. Sambil menyimpan rahasia hubungan Bayu dengan Hilda dari publik, dari para Rainbowish, juga dari pacarnya Gery.

Sepinter-pinternya Ai menyembunyikan buah mangga milik ibunya, pasti akan ketahuan juga baunya. Itu peribahasa yang pas untuk Ai buat saat ini. Ai memang bisa bersembunyi dari para Rainbowish seluruh Indonesia. Tapi, tidak pada Bayu. Cowok itulah yang kini menjadi setan paling menakutkan bila Ai melihat Rainbow manggung. Cowok itu terang-terangan memandang Ai tajam, dengan senyum manis hasil ujian pura-puranya. Dia juga yang kini sering mencari tahu info tentang Ai lewat para Rainbowish yang lain. Dan dalam hitungan hari, dia bisa menemukan no handphone Ai. Ai sebenarnya senang banget. Dia lah Rainbowish satu-satunya yang bisa mendapat no handphone asli milik Bayu. Tapi, bukan dalam situasi seperti ini. Di saat Ai menyimpan rahasia penting Bayu yang menjadi pisau tajam di antara Ai dan Bayu.

Dari situlah Bayu kemudian mengajak Ai bertemu. Bukan untuk kencan, melainkan sebagai pertemuan untuk membicarakan hal yang Ai ketahui dari hubungannya dengan Hilda. Awalnya, Ai tidak mau. Dia beralasan sangat pelik agar acara tersebut tidak pernah ada. Tapi, Bayu ya Bayu. Dia tidak seperti Gery yang bisa mengiyakan omongan Ai. Bayu malah menjemput Ai langsung di rumahnya. Dengan sangat sopan meminta ijin pada ayah ibu Ai untuk keluar dan berhasil. Kini, Ai sudah ada di atas motornya. Gak tahu deh mau diajak kemana.

“Turun.” Katanya lembut. Ai turun dan melihat sekeliling. Bukit yang indah. Ai bisa melihat lampu-lampu di rumah warga berubah menjadi bintang warna-warni yang indah. Setelah memarkir motornya, Bayu mengajak Ai duduk bangku kayu di sekitar situ.

Suasana hening. Ai hanya memandang bintang boongan di depannya dengan sangat takjub.

“Lo suka liat bintang?” ungkapnya mengagetkan Ai. Ai menoleh. Mendapati kedua bola mata bayu yang indah juga sedang melihat ke arahnya. Ai hanya tersenyum. Kemudian melanjutkan kegiatannya tadi.

“Suka. Tapi, baru kali ini aku liat bintang warna-warni berjejer di depan mataku. Banyak banget. Dan ….. Indah.” Jawab Ai terus takjub melihat pemandangan di depan matanya. Bayu hanya menunduk kemudian tersenyum dalam diamnya.

“Coba kalo cewek gue kayak elo. Gue pasti bahagia.” Lagi-lagi, ucapannya mengagetkan Ai. Ai membetulkan posisi duduknya. Sedikit menyamping ke arah Bayu.

Bayu bercerita “Lo tahu kan cewek gue. Hilda. Cewek pertama yang bikin gue merasa bahwa gue gak sendirian. Dia sama-sama kesepian kayak gue. Dia beda seperti seleb cewek lainnya yang sering pergi ke tempat-tempat malam. Dia nyata, berada di samping gue saat gue butuh.”

Ai diam. Mendengarkan cerita dari Bayu.

“…. Tempat ini adalah tempat faforit gue. Sejak kecil, gue sering ke sini bersama almarhum mama gue. Melihat pemandangan lampu ini. Gue, mama, dan elo mengatakan bahwa bukit ini indah dimalam hari. Kita bisa liat bintang warna-warni berjajar cuman buat kita. Tapi, tidak buat Hilda. Dia marah. Dia kecewa karena gue mengajaknya ke tempat ini. Menurutnya, bukit ini hanya bukit impian anak-anak. Apa enaknya malam-malam berada di tempat ini, cuma untuk memandangi rumah-rumah warga yang berantakan. Menurutnya, semua membuang-buang waktunya. Beda sekali dengan dua orang yang pernah gue ajak kemari. Mama, dan elo..”

Ai mencoba menenangkan Bayu ketika di hadapannya, dilihatnya Bayu sedikit meneteskan air mata.

“… gue gak nyalahin dia kok. Toh, ini memang bukit mainan. Gak akan ada artinya untuk orang yang tidak pernah memiliki kenangan di tempat ini.”

Ai mengelus punggung Bayu pelan. Menenangkannya sekali lagi.

“… Nama lo siapa?” ungkapnya kemudian.

“Aku?” jawab Ai. Di ikuti anggukan kepada Bayu.

“Ai. Aina Mentari.”

“Nama lo bagus. Pasti lo lahir saat matahari terbenam. Iya kan?”

Ai tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

“Sory soal gossip yang beredar di para rainbowish soal lo. Itu bukan perbuatan gue kok.”

“Oh, soal paparazzi itu? Gpp kok. Meskipun beritanya agak aneh dan gak ngebuktiin itu aku, aku maafin. Paling gak, para rainbowish masih belum ngerti siapa paparazzi itu.”

“Lo gak cerita soal …”

“Kamu sama Hilda berantem kan?” Bayu mengangguk.

“Ya gak lah. Aku masih simpen. Dari publik, para rainbowish dan pacar aku.”

“Thanks yah. Tapi, kalo elo mau nyebarin juga gpp kok. Hubungan gue sama Hilda udah berakhir.” Ai kaget. Kenapa…

“Apa ini karena aku? Maksud ku, apa topiknya sama kayak yang waktu itu aku denger?”

Bayu mengangguk.” Ya, tetep sama. Alasannya, karena emang gue gak kayak dia. Gue gak pernah ada saat dia butuh gue. Gue selalu sibuk. Selalu bikin dia sedih, dan gak pernah bahagiain dia sedikitpun. Jadi, gue terima kok kalo dia mutusin gue. Semua juga salah gue.” Kata-kata yang sangat jujur dari seorang cowok sekelas Bayu. Dia benar-benar baik. Dan ini sungguhan.

Ai merasa miris. Kisah ini berakhir di saat yang tidak tepat.

“Sabar yah. Mungkin suatu hari kamu bisa dapat seseorang yang bisa menerima kamu apa adanya. Mungkin dari kalangan artis, atau pun orang biasa. Semua gak akan tahu kan?”

“Yah, mungkin. Tapi bukan untuk saat ini. Karena gue berjanji sama diri gue sendiri, gue harus bisa memperbaiki diri terlebih dahulu. Sebelum nantinya, ada cewek cantik yang akan gue sakitin lagi, kayak Hilda. Setuju?”

“Setuju. Semangat yah Bayu. Semangat Rainbow. Semangatlah kayak waktu kamu lagi manggung dengan personil band rainbow untuk menghibur para Rainbowish. Kalian keren banget dan bisa bikin kita, para fans kalian, bangga sama kalian. Semangat seorang pekerja seni yang tidak pernah berhenti berprestasi. Yehh….” Kata Ai menyemangati Bayu. Cerewet sekali. Tapi, cukup membuat wajah Bayu di penuhi tawa karena melihat tingkah Ai.

“Cowok lo beruntung memiliki elo. Pasti dia sangat sayang sama elo.”

“Banget. Aku juga sayang sama dia.”

“Ehm, Ai.”

“Apa?”

“Tolong yah, rahasia soal Hilda, tempat ini, dan semua soal hari ini, lo simpen sendiri. Jangan lo ceritain siapa-siapa. Gue gak mau, publik membuat lo masuk infotaiment.”

“Aneh banget. Tapi iya deh. Aku janji. Semua akan aku simpen sendiri. Selama kamu masih menjadi Bayu, seorang public figure yang dicintai para rainbowish.”

“Ehm, Ai.”

“Yaps, apa lagi?”

“Mau sahabatan sama gue gak? Sahabat beneran. Mau gak?”

Ai kaget. Inilah yang dia impikan selama ini. Dekat dengan Bayu. Dan semua kisah antara Ai dan Bayu tergambar di tempat ini. Bukit impian yang benar-benar membuat segala mimpi Ai menjadi nyata.

“Kalo aku nolak?”

Bayu udah menampilkan wajah cemberut. Tapi kemudian tersenyum. Melihat tangan Ai sudah menggenggam tangan Bayu tanda setuju.

“Kalo aku nolak, namanya aku bukan Rainbowish dong? Hehehe…” Kata Ai kemudian.

Bayu memeluk Ai lembut. Ini pelukan persahabatan. Ai berjanji, Ai akan menjadi sahabat yang baik untuk Bayu dan tetap menjadi Rainbowish sejati bersama sang pacar, Gery. Ai tidak akan melupakan kenangan di bukit impian ini. Benar kata Bayu, meskipun bukit ini hanyalah sebuah bukit dengan berhiaskan lampu-lampu rumah milik penduduk, tapi bukit ini memiliki keindahan istimewa yang hanya bisa dilihat oleh orang yang memiliki kenangan di sini. Ai, jadi orang yang beruntung tersebut.

- - - - - Selesai - - - - -

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun