Mohon tunggu...
Nilawati Handayani
Nilawati Handayani Mohon Tunggu... -

Aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ayo Kita Peduli HIV AIDS, Kalau Bukan Kita Siapa Lagi?!

9 Oktober 2011   11:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:10 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan catatan kecil ini aku buat di blogku ini,karena keprihatinanku yang mendalam dengan naiknya angka kejadian HIV AIDS di Jawa Timur yang dari tahun ke tahun semakin meningkat.

Menurut data resmi Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur Tahun 2010 mencapai 20.000 orang, tapi baru 6000 orang yang berhasil diungkap. Sedangkan peningkatan jumlah yang terinfeksi HIV AIDS di Kotaku Malang, tahun 2010 sudah mencapai 900 orang. Sebuah angka yang cukup tinggi. Kota Malang berada pada peringkat kedua di Provinsi Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Sebenarnya apa sih HIV AIDS itu? HIV adalah singkatan dari Human Immunideficiency Virus, dimana adalah suatu Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih kita sehingga merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya kita tidak akan dapat bertahan dari segala macam penyakit, walaupun penyakit seringan apapun. Sedangkan AIDS itu sendiri adalah singkatan dari Acguired Immune Deficiency Syndrome, yang merupakan dampak/efek dari perkembangan virus HIV dalam tubuh kita. Perlu kita ketahui bahwa angka kejadian HIV AIDS di Jawa Timur dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Permasalahan HIV AIDS di Jawa Timur telah berkembang menjadi sebuah epidemi yang memprihatinkan. Dan untuk menekan dan meminimalkan, pihak Dinas Kesehatan Kota Malang bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang secara intens melakukan penyuluahn ke seluruh wilayah Kota Malang. Jika kelompok risiko tinggi HIV AIDS tersebut seperti PSK, Homo dan Waria, penyuluhannya melalui event-event tertentu, sedangkan untuk kelompok ibu rumah tangga penyuluhannya bisa melalui PKK RT/RW dan melalui pengajian-pengajian rutin yang diselenggarakan di lingkungannya masing-masing. Selain itu dengan meningkatkan peran dari Kelurahan Siaga untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat di lingkungan tingkat Kelurahan masing-masing. Juga untuk pelajar, penyuluhan dilakukan lewat sekolah masing-masing. Masyarakat yang rawan ODHA (Orang Dengan HIV Aids) sangat riskan memeriksakan darahnya, mereka sangat tertutup. Kenapa? karena mereka sangat takut dengan stigma dari masyarakat. Kasihan sekali, sudah tubuhnya sakit, tentunya psykologisnya lebih sakit. Untuk pencegahan penanggulangan ada tiga tahap melalui promotif, pencegahan dan deteksi dini. Penanggulangan penyebaran dengan pencegahan deteksi dini, itu maksudnya agar mereka yang masih sehat jangan sampai tertular virus tersebut.


Demikian pula bagi mereka yang sudah tertular HIV jangan sampai menjadi stadium AIDS, dan bagi yang sudah mengidap agar jumlah yang meninggal dunia bisa dikurangi. Langkah penanggulangan yang lain dalam upaya pengurangan risiko dengan cara mengurangi penggunaan narkoba suntik. Penyebaran HIV AIDS di Jawa Timur layaknya fenomena gunung es untuk solusinya.

Untuk Kota Malang sekarang kita bisa mendapatkan layanan VCT (Voluntary, Counseling dan Testing), dimana dengan VCT kita bisa mengetahui status HIV kita dan cara mencegah penularannya, tahu cara hidup dengan HIV AIDS, dan tahu akan adanya pengobatan Anti Retroviral (ARV) untuk menekan jumlah virus yang ada dalam tubuh kita. Kita harus segera VCT, bila pasangan kita tidak memakai kondom, atau pernah terkena IMS (Infeksi Menular Seksual). Sedangkan IMS juga dikenal dengan istilah penyakit kelamin. Beberapa IMS dikenal dengan nama Sifilis, Kencing Nanah, Klamidia, ataupun Herpes.
Gejala IMS pada perempuan seperti, keputihan, gatal, keluar nanah, bengkak dan pendarahan. maka dengan VCT kerahasiaan kita akan dijamin, menghargai yang Gay, juga pelayanan kesehatan yang didapatkan nyaman dan profesional.

Caranya amat mudah :
1. Konseling sebelum tes HIV,
2. Tes HIV,
3. Konseling setelah tes HIV.
Dimana hasil tes HIV diberikan pada saat konseling sesudah tes. Selama menunggu hasil tes HIV, kita bisa beraktifitas seperti biasa. Dan setelah tahu hasil tes kita kalau hasilnya negative, maka kita harus berupaya menjaga diri kita sendiri agar tetap aman dan sehat. Kita harus tetap perlu cek kesehatan secara rutin. Kalau hasilnya postitif GAK PERLU PANIK...... kita akan dirujuk pada pelayanan kesehatan, baik melalui Rumah Sakit rujukan, Puskesmas atau LSM HIV AIDS. Sehingga hidup ini akan tetap OK, walaupun HIV Positif. Kita tetap bisa percaya diri dan dapat meningkatkan kualitas hidup sebagai ODHA. Tahu tentang pengobatan ARV, dan diri kita dapat dengan tenang akan kemungkinan cap buruk (stigma) dan perlakuan tidak adil (diskriminasi) masyarakat.


Sedangkan cara mencegah penularan HIV AIDS adalah dengan cara :
1. Anda tidak melakukan seks sembarangan
2. Bersikapsetia pada pasangan
3.Atau cegah dengan memakai kondom
4. Jangan memakai narkoba suntik.

INGAT......Siapapun pun dapat beresiko tertular HIV , bahkan HIV dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayinya melalui proses persalinan dan saat menyusui.


Sedangkan HIV tidak dapat menular melalui :
1. Sentuhan,pelukan,ciuman,
2. Berbagi makanan atau menggunakan alat makan bersama,
3. Berenang bersama,
4. Memakai toilet bergantian,
5. Gigitan nyamuk atau serangga.

INGAT...... Virus HIV memang belum dapat ditaklukkan, namun kita akan mampu hidup normal dengan minum obat ARV ( ANTI RETRO VIRAL). Untuk memperpanjang usia hidup, maka ARV. Kalau sudah memulai minum obat ini harus diminum secara rutin, pada jam tertentu setiap hari dan seumur hidup, DISIPLIN!!!!. Carilah informasi lebih jelas pada layanan kesehatan terdekat pada kota anda. Dan yang paling penting orang dengan HIV AIDS sangat memerlukan uluran kasih sayang, berupa dukungan, dampingan dan perawatan.
Maka dari itu, kita tidak perlu mengucilkan dan menyalahkan saudara/teman kita yang telah terinfeksi HIV AIDS.

Semoga catatan kecil ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan mohon maaf apabila tulisan pada blog saya ini masih jauh dari kesempurnaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun