Semarang (5/8). Rangkaian kegiatan KKN TIM II Universitas Diponegoro berlangsung pada tanggal 30 Juni sampai 12 Agustus 2021. Tema yang diusung pada KKN yaitu "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)".
Jumlah kejadian kasus positif covid-19 yang terjadi di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Peningkatan jumlah kasus positif ini dikarenakan oleh hadirnya varian delta yang kemampuan menularnya jauh lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Dengan adanya peningkatan jumlah kejadian kasus positif covid-19 tersebut, hendaknya setiap individu perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dengan cara melakukan gerakan 6M dan tes diagnosis apabila merasakan gejala atau pernah kontak langsung dengan pasien covid-19. Selain itu, selama masa pandemi covid-19 juga telah terjadi peningkatan jumlah penggunaan obat di masyarakat. Peningkatan jumlah penggunaan obat tersebut menimbulkan permasalahan seperti penggunaan obat yang tidak rasional. Selain itu dalam melakukan pengobatan sendiri (swamedikasi) masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan obat secara bebas di pasaran tanpa resep dokter. Dalam melakukan swamedikasi, obat yang dapat diperoleh tanpa resep dokter baik di apotek maupun toko obat berizin hanyalah obat bebas dan obat bebas terbatas, sedangkan swamedikasi menggunakan obat keras seperti antibiotik tidak boleh dilakukan. Pemberian antibiotik yang tidak sesuai indikasi atau kebutuhan klinis (irrasional) dapat menyebabkan bakteri menjadi kebal (resisten).
Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswi TIM II KKN UNDIP bernama Nila Syafaatul Laily tergerak untuk memberikan edukasi kepada warga Dusun Janglengan Desa Dadapayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang mengenai "GeMa CerMat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) tentang penggolongan obat dan cara bijak menggunakan antibiotik" serta "Pencegahan penularan varian baru covid-19 dan tes diagnosis covid-19".
Kegiatan edukasi yang pertama dilakukan secara online melalui whatsapp guna mencegah kerumunan di masa PPKM. Program kegiatan ini dilakukan kepada kader posyandu Wijaya Kusuma Dusun Jangglengan pada tanggal 15 Juli 2021. Kegiatan ini dilakukan dengan mengirimkan soal pre-test terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat pemahaman kader posyandu terkait materi yang akan disampaikan. Setelah soal pre-test selesai dikerjakan, dilanjutkan dengan membagikan materi berupa modul dan video edukasi yang sebelumnya telah diupload di channel youtube. Video edukasi yang dibagikan dikemas dalam bentuk animasi dengan penjelasan yang mudah dipahami. Materi yang disampaikan diantaranya penggolongan obat berdasarkan nama seperti obat paten, obat generik, dan obat generik bermerek (OGB). Kemudian materi penggolongan obat berdasarkan penandaan seperti obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, obat psikotropika, dan obat narkotika. Selanjutnya materi cara bijak menggunakan antibiotik dengan 5T. Setelah materi selesai dibagikan, dilanjutkan sesi tanya jawab. Pada saat sesi tanya jawab ini, kader posyandu aktif bertanya mengenai materi yang telah diberikan. Setelah sesi tanya jawab berakhir, dilanjutkan dengan mengirimkan soal post-test untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
Dengan diadakannya edukasi ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan informasi masyarakat Dusun Jangglengan Desa Dadapayam tentang golongan obat yang dapat diperoleh tanpa menggunakan resep dokter dan yang harus menggunakan resep dokter serta dapat meningkatkan penggunaan antibiotik yang rasional.
Kegiatan edukasi yang kedua juga dilakukan secara online melalui whatsapp pada tanggal 21 Juli 2021 guna mencegah kerumunan di masa PPKM. Menarik perhatian warga, mahasiswi KKN Undip mengemas program kerja secara menarik. Progam kegiatan dilaksanakan dengan dengan mengirimkan link video edukasi yang telah di upload sebelumnya di channel youtube kepada ketua RT 01 sampai RT 06 Dusun Jangglengan untuk nantinya diteruskan ke grup whatsapp warga. Video edukasi tersebut dikemas dalam bentuk animasi dengan penjelasan yang mudah dipahami. Di dalam video tersebut dijelaskan mengenai gerakan 6M seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama serta dijelaskan mengenai tes diagnosis seperti rapid test antibodi, rapid test antigen, dan swab PCR test. Setelah video edukasi tersebut selesai dibagikan, selanjutnya warga diminta untuk mengisi kuesioner monitoring dan evaluasi terkait progam kegiatan yang telah dijalankan.
Dengan diadakannya edukasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan penularan varian baru covid-19 dengan melakukan gerakan 6M. Selain itu, dengan adanya progam kegiatan ini diharapkan dapat memberikan solusi atas ketidaktahuan masyarakat mengenai macam-macam tes diagnosis covid-19 yang umum dilakukan oleh pemerintah.
Dalam melaksanakan kegiatan, Nila Syafaatul Laily juga menggunakan alat bantu berupa poster edukasi yang selanjutnya ditempel di pos kampling. Penempelan poster ini diharapkan dapat terbaca oleh warga dan dapat memberikan informasi terkait penggolongan obat dan cara bijak menggunakan antibiotik. Selain itu, dengan penempelan poster ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait cara pencegahan varian baru covid-19 dengan gerakan 6M dan informasi mengenai macam-macam tes diagnosis covid-19.
"Terimakasih mbak informasi tentang obat ini. Sekarang saya tahu bahwa obat tidak boleh di beli secara sembarangan jika obat tersebut bukan golongan obat bebas dan obat bebas terbatas. Selain itu dalam menggunakan antibiotik juga harus memperhatikan 5T agar tidak terjadi resistensi antibiotik". Ucap Bu Nur Isnaini selaku ketua posyandu Wijaya Kusuma Dusun Jangglengan.
 "Setelah diadakannya program KKN ini, masyarakat dusun Jangglengan menjadi lebih taat prokes dibandingkan sebelumnya. Contohnya masyarakat yang awalnya tidak mau memakai masker, sekarang jadi mau". Ucap bapak Sujud selaku ketua RT 04 dusun Jangglengan.
"Untuk warga yang diketahui merasakan gejala-gejala covid-19 sudah dilakukan tes covid di tempat kerjanya. Setelah di tes, warga tersebut diketahui positif dan saat ini telah melakukan isolasi mandiri." Ucap bapak Suprat selaku ketua RT 02 dusun Jangglengan.
Penulis: Nila Syafaatul Laily
DPL : Naintina Lisnawati, S.KM., M.Gizi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H