Tujuan bercerita untuk anak usia dini adalah agar anak mampu mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan oleh orang lain, memberi dan menjawab pertanyaan sehingga anak mampu menceritakan dan mengkspresikan apa yang didengar dan diceritakan.
Menurut Dhieni (2005) banyak manfaat dari bercerita untuk anak usia dini antara lain: pertama, daya ingat dan daya tangkap anak dapat dirangsang untuk dapat memahami isi atau ide pokok dalam cerita. Kedua, anak akan terlatih daya pikirnya karena mampu memahami, mempelajari proses-proses yang ada didalam cerita.
Ketiga, anak akan lebih berkonsentrasi. Keempat, imajinasi anak dapat berkembang. Saat inilah anak akan membayangkan situasi yang jauh dari pemikiran orang dewasa, anak akan terbawa dalam suasana yang diceritakan. Seperti inilah yang membuat wawasan anak semakin banyak dan menambah pengetahuan anak.Â
Kelima, dengan bercerita perkembangan bahasa anak akan semakin efektif dalam bicaranya. Dalam pengembangan bahasa bisa menggunakan berbagai cara yang menarik yaitu dengan pemilihan media yang baik untuk digunakan saat becerita agar menarik minat anak untuk mendengarkan cerita yang akan dibacakan.Â
Misalnya, guru bercerita dengan menggunakan alat peraga seperti boneka tangan, menampilkan gambar, menggunakan kostum yang menarik dan lain sebagainya. Melalui media itu anak akan mampu berimajinasi dalam cerita tersebut.
Cara itu mampu menarik perhatian anak untuk mendengarkan dan memperhatikan isi cerita. Maka dari itu, anak akan menjadi pendengar yang kritis dan kreatif (Yuliyanti, 2010). Kegiatan bercerita merupakan salah satu metode yang digunakan guru dalam memberikan pembelajaran agar anak memahami isi cerita yang disampaikan dengan lebih optimal dan anak dapat memahaminya.Â
Adapun tujuan dari metode bercerita menurut Moeslichatoen (2004:170) adalah sebagai berikut :
1. Menanamkan nilai-nilai sosial, moral dan keagamaan serta dapat memberikan informasi tentang lingkungan sekitar.
2. Agar anak mampu memahami pesan-pesan yang disampaikan oleh orangtua atau melalui kegiatan bercerita.
3. Agar anak mampu mendengarkan dengan seksama terhadap apa yang disampaikan oleh orang lain.
4. Agar anak dapat berpikir dan bertanya apabila tidak memahaminya.