Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang cukup besar di kehidupan masyarakat Indonesia. Sektor yang paling merasakan dampak pandemi Covid-19 antara lain sektor ekonomi dan sektor pendidikan.
Sebagai upaya pencegahan penularan virus corona agar tidak semakin meluas, dalam sektor pendidikan Kementrerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan kebijakan untuk penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kebijakan ini tentunya menimbulkan permasalahan baru yang akan dihadapi oleh siswa ataupun tenaga pengajar. Kebanyakan permasalahan yang dihadapi yaitu banyak siswa yang belum mempunyai HP sendiri dan masalah akses internet.
Universitas Jember mengadakan KKN Back to Village 3 yang merupakan program pengabdian kepada masyarakat dengan beberapa tematik diantaranya Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid-19. Program ini dilaksanakan selama 30 hari. Salah satu mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ yang mengambil tematik tersebut adalah Nila Nadia Fitriana yang merupakan anggota kelompok 28 dengan lokasi KKN di Desa Karanganyar Kecamatan Ambulu.
Penulis melaksanakan program kerja di salah satu dusun yang berada Desa Karanganyar yaitu Dusun Sentong. Permasalahan yang ditemukan yaitu menurunnya minat literasi anak karena pemberlakuan pembelajaran jarak jauh.
Anak cenderung lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain, kecanduan gadget dan tidak fokus untuk belajar sehingga mengalami kesulitan untuk memahami materi sekolah yang diberikan. Budaya literasi pada anak sangat jarang diterapkan di rumah karena kurangnya edukasi anak dan orang tua terhadap pentingnya literasi.
Latar belakang tersebut menjadikan penulis membuat program kerja yang ditujuan untuk menumbuhkan budaya literasi anak di masa pandemi Covid-19. Program yang dilakukan yaitu membentuk Forum Literasi Anak yang disebut “FORSINA”.
Forum ini dibentuk sebagai wadah untuk anak belajar, berdiskusi, bermain dan berkreasi. Dengan adanya forum ini, diharapkan anak-anak dapat mengisi waktu luang dengan hal yang lebih bermanfaat antara lain dengan membaca buku, bermain mainan edukasi, bercerita serta menulis sehingga dapat menumbuhkan dan meningkatkan budaya literasi pada anak.
Penulis juga mengadakan kelas mengenai literasi dasar diantaranya kelas literasi baca tulis, kelas literasi budaya dan kewargaan dan kelas literasi sains. Pada setiap kelas akan diberikan berbagai materi yang akan membantu pola pikir anak menjadi lebih baik. Kelas diadakan pada hari Sabtu dan Minggu dengan konsep “Belajar sambil bermain”.
Hal ini bertujuan agar anak menjadi antusias dan tidak bosan selama mengikuti kelas. Pada Minggu terakhir, penulis juga mengadakan creativity class dan fun games yang akan diisi dengan permainan-permaian seru dan juga diberikan wadah untuk berkreasi untuk mengasah kreativitas anak dengan mewarnai, melukis, menggunting dan menempel serta membuat origami dengan berbagai bentuk.