Mentari dan Setangkai kamboja
Karya: Siti Nurkhafifah
Dahulu aku membencimu
Tanpa sebab di benaku
Merasa tersingkirkan?
Mungkin yang kurasakan kala itu
Laksana sejaras bunga kamboja,
Begitu indah dipandang lekat namun tak selalunya didamba
Apakah kau tahu?
Sedari namamu terbit di ufuk kalbu
Bagai mentari menggusur dinding ranah malam, pun sekejap
Tiada lagi tersirat kehangatan selain jemu yang betah menetap
Andai kau tahu?
Betapa rapuhnya raga ini
Sedari hadirmu di alam fantasiku..
Mungkinkah karena kasih yang tak selamanya hadir?
Sayangnya, hadirmu sekedar memeluk setangkai kamboja
Hanya satu makna terkata,"berteduh"
Menepilah, menjauh dari teriknya baskara
Menghilang menepis pilu dari rasa yang terbelenggu
Hati setangkai bunga yang sudah tak bernilai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!