Mohon tunggu...
Nilam Dwiyanti
Nilam Dwiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa 23107030044 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Saya adalah salah satu mahasiswa di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang sedang belajar untuk menulis disini. Hobi saya mempromosikan produk mulai dari skincare, fashion, makanan dan lain sebagainya melalui review di akun media sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pasar Beringharjo: Surga Belanja Tradisional yang Tetap Berkembang di Era Modern

3 Juni 2024   21:49 Diperbarui: 3 Juni 2024   22:10 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Beringharjo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Di era digital ini, Pasar Beringharjo menghadapi tantangan untuk tetap relevan dan bersaing dengan platform e-commerce. Namun, pasar ini juga memiliki peluang besar untuk memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan layanan dan menjangkau lebih banyak pelanggan. 

Pasar Beringharjo adalah bukti nyata bahwa pasar tradisional masih memiliki tempat di hati masyarakat. Dengan terus beradaptasi dan berinovasi, Pasar Beringharjo dapat terus berkembang dan menjadi ikon budaya dan ekonomi Yogyakarta yang tak lekang oleh waktu.

“Pengunjung banyak yang ke Pasar Beringharjo karena banyak grosir produk seperti sembako, sandang, pakaian, dll. Dibandingkan dengan mall pasti lebih memilih pasar beringharjo. Apalagi dekat dengan wisata utama yaitu Malioboro.”  Ucap Rio salah satu penjual produk grosir di Pasar Beringharjo.

Foto Bersama Rio Salah Satu Penjual di Pasar Berigharjo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Foto Bersama Rio Salah Satu Penjual di Pasar Berigharjo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pasar tradisional ini tak henti memikat pengunjung dengan pesonanya yang unik, memadukan tradisi dan modernitas dalam satu kesatuan yang harmonis. Menyadari kebutuhan untuk beradaptasi dengan zaman, Pasar Beringharjo tak ragu untuk mengadopsi teknologi dan layanan modern dengan beberapa upaya digitalisasi yang telah dilakukan di Pasar Beringharjo antara lain adalah penggunaan media sosial untuk promosi, dan penjualan di e-commerce.

“Saya nyambi e-commerce juga, biasanya penjual di beringharjo juga pakai e-commerce karena dipaksa untuk bersaing,”  ucap Rio.

Eskalator di Pasar Beringharjo (Sumber: Dokuentasi Pribadi)
Eskalator di Pasar Beringharjo (Sumber: Dokuentasi Pribadi)

Mesin ATM di Area Pasar Beringharjo (Sumber: Dokumentasi Pribadi
Mesin ATM di Area Pasar Beringharjo (Sumber: Dokumentasi Pribadi

Banner QRIS (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Banner QRIS (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Selain itu adanya penerapan sistem pembayaran digital yaitu QRIS. QRIS ini sudah diterapkan selama 6 bulan, dengan adanya QRIS juga dapat meminimalisir peredaran uang palsu di pasar.

Selain itu juga sudah tersedia beberapa mesin atm di area Pasar Beringharjo. Upaya-upaya ini diharapkan dapat membantu meningkatkan daya saing pasar yang menjadikan pasar ini semakin nyaman dan mudah diakses oleh para pengunjung serta menarik lebih banyak pembeli, khususnya generasi muda. Hal ini tentunya juga semakin memudahkan transaksi dan membantu para pedagang untuk meningkatkan penjualan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun