Mohon tunggu...
Nilam Cahya
Nilam Cahya Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Media

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dosen Unimed Lakukan Pendampingan Guru-Guru Binaan pada Sekolah Penggerak

8 Juli 2023   20:41 Diperbarui: 8 Juli 2023   21:14 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dosen Unimed Lakukan Pendampingan Guru-Guru Binaan Pada Sekolah Penggerak untuk Mengembangkan Perangkat Pembelajaran Berbasis Kurikulum Merdeka Terintegrasi TPACK Berorientasi Pada Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Perangkat pembelajaran yang terintegrasi antara kurikulum merdeka, TPACK dan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi selama proses belajar diyakini dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dimana perangkat pembelajaran merupakan perangkat yang terdiri dari teks, gambar, video, audio, hyperlink, maupun animasi yang digunakan sebagai petunjuk ataupun pedoman dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu guru diharapkan dapat menciptakan pembaharuan, inovasi, dan kreasi untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis kurikulum merdeka terintegrasi TPACK yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam upaya peningkatkan kompetensi guru dalam pembuatan perangkat pembelajaran berbasis kurikulum merdeka terintegrasi TPACK berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi, LPPM Unimed melalui Tim PKM UNIMED yang terdiri dari Bapak Dr. Abil Mansyur, S.Si., M.Si. selaku ketua, Bapak Budi Halomoan Siregar, S.Pd., M.Sc. sebagai anggota tim PKM ini mengadakan kegiatan Pendampingan Guru-Guru Binaan Sekolah Yayasan Alhijrah 2 Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang untuk Mengembangkan Perangkat Pembelajaran Berbasis Kurikulum Merdeka Terintegrasi TPACK Berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kegiatan ini juga melibatkan  mahasiswa yaitu Nilam Cahya dan Alpina Rosalia yang berasal dari jurusan pendidikan matematika.

dokpri
dokpri

Kegiatan ini terdiri dari sesi pembuatan modul ajar kurikulum merdeka sekaligus memperdalam pemahaman guru-guru mengenai kurikulum merdeka yang mulai diterapkan di sekolah AL Hijrah 2 Lau Dendang. Pendampingan ini diikuti oleh 43 orang guru di Yayasan Al Hijrah 2 mulai dari tingkat SD hingga SMA. Guru-guru terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena materi yang disampaikan dapat membantu meningkatkan kemampuan guru dalam bidang teknologi dan metode pembelajaran pada kurikulum merdeka terintegrasi TPACK berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Bapak Dr. Abil Mansyur, S.Si., M.Si. selaku ketua Tim dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa, "Kegiatan ini kami laksanakan dengan harapan agar para guru peserta latihan dapat mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis kurikulum merdeka terintegrasi TPACK berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dapat membantu guru meningkatkan kualitas proses pembelajaran secara daring atau luring. Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis kurikulum merdeka terintegrasi TPACK berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi juga sangat dibutuhkan guna mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran karena mengintegrasikan berbagai komponen seperti audio, video, gambar, dan teks".

dokpri
dokpri
Kepala sekolah SDIT Al Hijrah 2, Novia Elisa Harahap, S.Pd juga mengucapkan rasa terimakasih kepada pihak UNIMED yang telah membantu dalam memberikan pelatihan kepada guru-guru disekolahnya. "Kegiatan pelatihan pembuatan perangkat pembelajaran berbasis kurikulum merdeka terintegrasi TPACK berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi sangat dibutuhkan guru untuk meningkatkan kualitas modul ajar dan proses pembelajaran yang menerapkan kurikulum merdeka", ujar kepala sekolah.
Budi Halomoan Siregar, S.Pd., M.Sc selaku anggota Tim mengatakan bahwa produk yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah perangkat pembelajaran yang dapat digunakan untuk menstimulus proses active learning. "Di akhir kegiatan, produk yang dihasilkan dalam pelatihan akan diberikan kepada pihak sekolah untuk terus dikembangkan hingga pada akhirnya semua guru dapat menggunakan produk ini dalam proses pembelajaran", jelas Budi Halomoan Siregar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun