Kesehatan mental atau kesehatan jiwa merupakan aspek penting dalam mewujudkan kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan mental juga penting diperhatikan selayaknya kesehatan fisik, sebagaimana definisi sehat yang dikemukakan oleh World Health Organization(WHO) bahwa “health as a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity'' (kesehatan sebagai suatu keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan). Dengan memahami lebih dalam tentang kesehatan mental, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan memberikan dukungan yang lebih baik bagi individu yang mengalami masalah kesehatan mental.Â
Meningkatnya kasus bunuh diri di Indonesia dan negara-negara lainnya merupakan dampak dari masalah kesehatan mental yang tidak teratasi dengan baik, Kurangnya pemahaman dan kesadaran tentang kesehatan mental dapat menyebabkan individu merasa terisolasi dan tidak mendapatkan dukungan yang tepat dalam mengatasi masalah mereka. Melalui edukasi yang tepat, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya kesehatan mental dan bagaimana cara mengidentifikasi serta mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian, diharapkan kasus bunuh diri dapat diminimalkan dan masyarakat dapat mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Dalam lima tahun terakhir, Indonesia mengalami peningkatan tingkat bunuh diri yang cukup signifikan. Berdasarkan data dari World Bank, tingkat kematian akibat bunuh diri per 100.000 penduduk di Indonesia adalah:
Angka ini menunjukkan adanya peningkatan yang stabil dalam kasus bunuh diri setiap tahun. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia masih berada pada tingkat yang lebih rendah, namun tren peningkatan ini perlu diwaspadai. mengutip dari Kompas.com Pusat Informasi Kriminal Nasional Polri mencatat, sejak 1 Januari sampai 15 Desember 2023, angka bunuh diri di Indonesia mencapai 1.226 jiwa. Bila dirata-rata, setidaknya 3 orang melakukan aksi bunuh diri setiap hari, menurut databoksBerdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Kepolisian RI (Polri), terdapat 287 kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang 1 Januari-15 Maret 2024. Menurut World Health Organization (WHO), lebih dari 700.000 orang meninggal akibat bunuh diri setiap tahunnya di seluruh dunia, dan sebagian besar kematian ini terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.Â
Salah satu faktor utama yang menyebabkan tingginya angka bunuh diri adalah masalah kesehatan mental yang tidak tertangani dengan baik. Di Indonesia, masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan skizofrenia masih sering dianggap sebagai hal yang tabu, sehingga banyak individu yang enggan mencari bantuan profesional. Data dari Kementerian Kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa banyak pasien dengan gangguan kesehatan mental tidak menerima perawatan yang memadai, dengan 51% pasien skizofrenia tidak mendapatkan perawatan rutin. Selain itu, stigma sosial yang kuat terhadap gangguan mental membuat banyak orang yang menderita tidak mendapatkan dukungan yang diperlukan dari lingkungan sekitar mereka.Â
Hubungan Antara Rendahnya Kesehatan Mental dan Tingkat Kasus Bunuh Diri
Kesehatan mental yang rendah memiliki hubungan yang erat dengan tingginya kasus bunuh diri. Lebih dari 90% orang yang melakukan tindakan bunuh diri memiliki gangguan kesehatan mental yang tidak tertangani dengan baik. Ada beberapa alasan utama yang mempengaruhi resiko kasus bunuh diri, yaitu :
- Gangguan Mental Serius
Gangguan mental seperti depresi, bipolar, atau gangguan kecemasan yang tidak diobati bisa menyebabkan berbagai pikiran dan perasaan negatif. Seseorang yang mengalami gangguan mental ini sering merasa putus asa dan merasa tidak mampu mengatasi perasaan negatif mereka lalu mereka berpikir bahwa bunuh diri adalah jalan keluar dari masalah mereka. - Ketidakmampuan Mengatasi Masalah
Gangguan kesehatan mental juga bisa menghambat kemampuan seseorang untuk mengatasi masalah dalam hidup. Ini dapat membuat seseorang terjebak dan putus asa sehingga meningkatkan resiko bunuh diri. - Kurangnya Dukungan
Seseorang dengan kesehatan mental yang rendah seringkali merasa malu. Mereka mungkin menghindari untuk bercerita dan mencari bantuan karena takut dihakimi. Kurangnya dukungan sosial ini bisa memperburuk kondisi dan meningkatkan resiko kasus bunuh diri. - Akses Terhadap Cara Bunuh Diri
Rendahnya kesehatan mental bisa menyebabkan seseorang merencanakan tindakan bunuh diri jika mereka memiliki akses yang mudah didapat untuk bunuh diri seperti obat-obatan berbahaya, racun, senjata api dan lainnya.
Mengenal Gejala Gangguan Kesehatan Mental
Setiap gangguan memiliki gejala dan karakteristik yang berbeda, namun semuanya dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, serta berfungsi di kehidupan sehari-hari. berikut adalah beberapa contoh Gejala gangguan kesehatan mental :
- Kecemasan yang berlebihan: seseorang yang mengalami kegelisahan atau kekhawatiran yang berlebihan dalam aktivitas yang seharusnya menyenangkan dapat menandakan gejala kesehatan mental.
- Gangguan makan: Seseorang yang mengalami gejala kesehatan mental dapat mengalami perubahan pola makan, seperti makan berlebihan atau tidak makan sama sekali.
- Depresi: Perubahan suasana hati, perasaan sedih dan kurangnya minat terhadap aktivitas yang selama ini disukai dapat menjadi gejala depresi.
- Perubahan dalam perilaku: seseorang yang mengalami masalah kesehatan mental dapat mengalami perubahan dalam perilaku atau karakteristik, seperti kekerasan, isolasi, atau tindakan impulsif.
- Kesulitan tidur: Ketidakmampuan untuk tidur atau tidur berlebihan juga dapat menjadi tanda-tanda masalah kesehatan mental.
- Gangguan psikologis: Beberapa gejala kesehatan mental pada masa transisi tersebut juga mencakup gangguan psikologis seperti gangguan kecemasan dan bipolar disorder.
Cara Mengatasi Gejala Gangguan Kesehatan Mental
Mengatasi gejala-gejala kesehatan mental dapat memerlukan upaya dan perawatan individu yang sesuai. Berikut adalah beberapa cara praktis untuk mengatasi gejala-gejala tersebut:
- Meningkatkan Perawatan Diri: Anda perlu memperhatikan kesehatan fisik dan emosional Anda dengan baik. Tidur yang cukup, makan makanan yang sehat, berolahraga, dan berpartisipasi dalam aktivitas yang positif dapat membantu mengurangi gejala kesehatan mental.
- Mengelola Stres: Mengatasi stres dengan tepat dapat membantu mengurangi gejala-gejala kesehatan mental. Cobalah teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam, lakukan aktivitas yang membuat Anda merasa senang, seperti menulis atau membuat seni.
- Meningkatkan Komunikasi Sosial: Berbicara dengan teman, anggota keluarga, atau profesional kesehatan mental dapat membantu Anda memperoleh dukungan dan pandangan positif yang diperlukan selama masa transisi.
- Meningkatkan Keterampilan Menyelesaikan Masalah: Bertahan pada masalah yang tidak terselesaikan akan meningkatkan stres dan tidak sehat bagi kesehatan mental. Belajar cara menyelesaikan masalah dengan efektif dapat membantu mengurangi gejala-gejala kesehatan mental yang muncul akibat stres.
- Melakukan Terapi Kognitif: Terapi kognitif dan perilaku dapat membantu Anda mengatasi perasaan negatif dan pola pikir negatif yang dapat memperburuk gejala kesehatan mental pada masa transisi ini.
- Tidak memendam masalah sendirian : membuka diri untuk mengungkapkan perasaan kepada orang lain
- Jurnaling : ini dapat meredakan kecemasan dengan anda menulis diary atau bisa juga note, ketika anda tidak memiliki tempat untuk bercerita
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali mengabaikan kesehatan mental kita sehingga gangguan kesehatan mental bisa terjadi tanpa disadari. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui gejala-gejala gangguan kesehatan mental dan mencari bantuan profesional jika diperlukan. Dalam masa krisis seperti sekarang, kesehatan mental menjadi lebih mendesak untuk diperhatikan. Melalui pemahaman tentang gejala dan cara mengatasinya, kita dapat lebih memperhatikan kesehatan mental dan mencapai potensi hidup yang lebih baik. Yuk, jangan ragu untuk berbicara dan mencari bantuan untuk menjaga kesehatan mental Anda!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H