Mohon tunggu...
Nilam Cahya
Nilam Cahya Mohon Tunggu... Lainnya - Sangat menghargai rasa keingintahuan anda

Semuanya yang tampak indah, belum berarti akan indah selamanya. Maka dari itu kuatkan lah, agar kamu dapat menghadapinya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku adalah Karangmu

22 Maret 2022   21:32 Diperbarui: 22 Maret 2022   21:39 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku Adalah Karangmu

Karya : Nilam Cahya

Desira angin senja

Berpadu dengan lambaian daun kelapa

Menggugah nirwana

Yang terkadang ..

Menimbulkan berbagai tanya

Bila kau lihat sejenak

Pada permukaan lautan, apa coba yang tampak ?

Mungkin hanya gelombang laut menggelora

Pohon bakau yang bergoyang

Atau bahkan..

Warna pasir yang menakjubkan ..

Namun semua yang tampak

Tak sehangat kelihatannya

Tak seramah dugaannya

Bahkan..

Tak sesuai ekspetasinya

Bukankah kau sudah tau semua itu?

Mengapa masih membuang waktu

Tuk sekedar menunggu ??

Cobalah sesekali

Lihat apa yang tersembunyi

Dalam lautan..

Masih ada yang menunggu

Bahkan jauh didalam sana

Pandanglah sang karang

Ia pribadi yang kuat

Memang terkesan sedikit aneh

Bentuk dan juga caranya bertahan hidup

Lihatlah sang karang

Bukankah ia berbeda?? 

Ia mempesona

Ia penuh warna

Bahkan ia punya cara

Tuk insan yang sedang lara

Agar tak selalu jatuh

Dalam rasa kecewa

Akan realita

Yang tak seindah ekspetasinya

Mengapa kau tak coba pandang itu semua??

Tak sulit kurasa..

Hanya perlu kepekaan rasa

Serta keberanian bak Arjuna

Atau coba tanya saja

Kepada sang alam semesta

Sang karang..

Walau kemanapun kau berpindah

Ia akan tetap disana

Ditempat yang sama

Dengan segala keindahan

Yang ia punya..

Ia masih menunggu

 

Semarang, 22 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun