Mohon tunggu...
Nilam SetyoRini
Nilam SetyoRini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Akuntansi Syariah/Ekonomi dan Bisnis Islam/IAIN Palangka Raya

Menari, Nonton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fakto-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Obligasi

13 Juni 2023   11:53 Diperbarui: 13 Juni 2023   12:02 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia investasi obligasi, penilaian obligasi adalah proses menentukan nilai intrinsik suatu obligasi. Nilai obligasi ini sangat penting bagi investor karena dapat membantu mereka dalam membuat keputusan investasi yang informasional. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian obligasi, termasuk suku bunga, risiko kredit, waktu jatuh tempo, dan kualitas penerbit obligasi.

1. Suku Bunga
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi penilaian obligasi adalah suku bunga. Saat suku bunga pasar naik, harga obligasi yang ada di pasar akan cenderung turun, karena investor dapat memperoleh tingkat pengembalian yang lebih tinggi dengan membeli obligasi baru dengan suku bunga yang lebih tinggi. Sebaliknya, ketika suku bunga pasar turun, harga obligasi yang ada akan cenderung naik, karena obligasi tersebut menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat suku bunga saat ini.

2. Risiko Kredit
Risiko kredit atau risiko gagal bayar juga memainkan peran penting dalam penilaian obligasi. Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah dianggap memiliki risiko kredit yang lebih rendah dibandingkan dengan obligasi korporasi. Penerbit obligasi dengan peringkat kredit yang lebih tinggi akan menawarkan obligasi dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah, karena risiko gagal bayarnya dianggap lebih rendah. Investor cenderung memberikan penilaian yang lebih tinggi untuk obligasi dengan risiko kredit yang lebih rendah.

3. Waktu Jatuh Tempo
Waktu jatuh tempo obligasi juga mempengaruhi penilaian obligasi. Obligasi dengan jangka waktu yang lebih panjang cenderung memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi dengan jangka waktu yang lebih pendek. Hal ini karena semakin lama jangka waktu obligasi, semakin besar kemungkinan terjadinya perubahan kondisi pasar atau keuangan yang dapat mempengaruhi kemampuan penerbit obligasi untuk membayar kembali utangnya. Obligasi dengan jangka waktu yang lebih pendek cenderung memiliki penilaian yang lebih tinggi.

4. Kualitas Penerbit Obligasi
Kualitas penerbit obligasi juga mempengaruhi penilaian obligasi. Peringkat kredit yang diberikan oleh lembaga pemeringkat independen, seperti Standard & Poor's, Moody's, dan Fitch, dapat memberikan gambaran tentang kualitas kredit penerbit obligasi. Obligasi dengan peringkat kredit yang lebih tinggi akan memiliki penilaian yang lebih tinggi karena dianggap memiliki risiko gagal bayar yang lebih rendah. Investor cenderung memperhitungkan peringkat kredit saat menilai obligasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun